Google
Opini  

Jelang Pemilu, Para Wakil Rakyat Kembali Bergentayangan

Wakil Rakyat
Jelang Pemilu, Para Wakil Rakyat Kembali Bergentayangan

LINEAR.CO.ID | ACEH TIMUR – Menjelang pemilu 2024, Para wakil rakyat kembali bergentayangan dengan berbagai penampilan penuh kerakyatan

Usai di lantik, Mareka ada yang menghilang di gedung mewah dibalik kursi putar sekali-sekali memutarkan kursi.

Seperti halnya disampaikan Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H.

“Ini kan mau dekat pemilu bahkan sudah masuk tahun politik, mereka yang dulu dipilih, lalu dapat jabatan, kemudian seolah menghilang ditelan bumi,  nah kini mulai muncul lagi mencari simpati ke masyarakat, mulai pencitraan lagi dan sok paling peduli rakyat bak pahlawan kesiangan,” kata Ronny, Jumat (18/11/2022)

Menurut Ronny H, hal itu sangat tidak etis dilakukan pejabat negara, dan tentunya sangat melukai rasa keadilan bagi seluruh masyarakat, bahkan menciderai semangat demokrasi.

“Sudah menjadi rahasia umum, mulai dari DPRK, DPRA sampai DPD, DPR RI, meski tidak semuanya begitu, tapi banyak yang begitu lama tidak kelihatan orangnya di tengah masyarakat, seolah sembunyi bahkan menghilang, dan tidak jelas apa yang mereka kerjakan untuk masyarakat sejak terpilih, tapi anehnya pas mau dekat pemilu tiba – tiba nongol lagi bak pahlawan kesiangan  di tengah masyarakat atau pun di berbagai media,” ungkap Kordinator Faksi dilansir Newsataloen

Dia sangat menyayangkan amanat yang diberikan masyarakat selama ini disia – siakan oleh para pejabat yang duduk di kursi kekuasaannya, dan tak jarang dari mereka terkesan sembunyi dari masyarakat  yang membutuhkannya, bahkan diduga  hanya sibuk mengurusi kepentingan pribadinya saja.

” Contohnya saja di DPRK, itu nampak jelas palingan cuma dua bahkan tiga orang saja yang benar – benar bekerja dan sering terjun ke masyarakat dalam kondisi apapun sejak mereka terpilih, itu pun dari partai lokal, Partai Aceh, contohnya seperti Ahmad Lembeng (Panglima Asahan), M Yahya (Yahya Bohkaye),  yang jelas terbukti sering berbaur dengan masyarakat dan setiap kalangan, kalau yang lainnya entah bagaimana, entah mungkin kami yang tidak tahu atau tidak lihat?” ungkap Ronny.

Menurut Ronny, fenomena mengandalkan materi untuk meraih jabatan jelang pemilu itu pun juga diduga telah menjadi trend dan contoh gampang bagi para kontestan politik yang seharusnya mengedepankan semangat pengabdian kepada masyarakat yang menjadi landasan atau substansi dari upaya meraih kekuasaan di negeri ini.

“Diduga  yang lain juga malah ikut – ikutan seperti itu, pas mau nyalon pemilu cukup ngandalin uang dan pencitraan saja untuk memperebutkan jabatan atau kekuasaan, tanpa berbuat ke masyarakat, tiba – tiba menang dan dinobatkan jadi pemimpin rakyat, parah enggak itu? tidak akan ada perubahan untuk rakyat kalau begitu caranya, dan kami memprediksi fenomena ini masih akan dipraktekkan para caleg atau kontestan politik lainnya pada pemilu yang akan datang,” tegasnya

Namun Ronny berharap agar para wakil rakyat bisa  membuktikan kerja kerasnya untuk masyarakat pada sisa masa jabatan mereka, dan tidak baper pada kritikannya itu, sehingga terjadi perubahan yang diharapkan masyarakat.

” Kami berharap jangan ada dewan yang baper dengan kritikan, karena enggak semuanya seperti itu, apalagi masih ada sisa waktu untuk membuktikan kerja yang sungguh – sungguh untuk rakyat, yang penting jangan baru kerja atau pencitraan beberapa bulan lagi jelang pemilu nanti baru peduli rakyat seperti pahlawan kesiangan,” pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *