Jakarta – PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) adalah salah satu bank digital dengan pertumbuhan tercepat saat ini.
Dengan target penyaluran pinjaman Rp 10-12 triliun dan rights issue pada tahun ini, prospek Bank Neo Commerce makin menjanjikan.
Analis RHB Sekuritas Ryan Santoso mengungkapkan, pihaknya merekomendasikan beli untuk saham BBYB dengan valuasi gabungan per pengguna dan target harga saham Rp 3.100 berbasis GGM.
Pada perdagangan di BEI, Jumat (20/5/2022), BBYB ditutup menguat Rp 35 (2,5%) ke level Rp 1.390. Dengan demikian, BBYB masih berpotensi mencetak gain sebesar 123%.
“Target harga kami menyiratkan P/BV 4,1-4,7 kali untuk proyeksi 2022-2023. Mengingat basis pelanggan Bank Neo Commerce yang besar, bank ini seharusnya lebih mudah memonetisasi pinjaman digital dibandingkan kompetitornya,” tulis Ryan dalam risetnya.
Analisis ini terkait rencana Bank Neo Commerce untuk meluncurkan unit pinjaman digital dan mendistribusikan pinjaman Rp 10-12 triliun pada 2022, jauh lebih besar dibanding total pinjaman per Desember 2021 yakni Rp 4,3 triliun.
Total simpanan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu tahun terakhir, dengan simpanan digital menyumbang 53% dari total.
“Adapun risiko utama adalah inflasi yang dapat mengurangi permintaan pinjaman dan rasio kredit bermasalah (NPL) dari pinjaman digital yang meningkat,” jelas dia.
Ryan memaparkan, sebagai bank digital dengan pertumbuhan tercepat di negara ini, BBYB memiliki aplikasi perbankan digital yang paling banyak diunduh di Indonesia, Neo+, yang melampaui 20 juta pengguna sejak diluncurkan pada Maret 2021.
Neo+ memiliki 15,8 juta pengguna terdaftar pada Februari, dengan 8,5 juta akun telah didanai.
“Banyaknya pengguna aktif dan funded ini seharusnya memudahkan BBYB untuk mendapatkan nasabah pinjaman digital,” ungkap dia.
investor.id