BeritaDaerah

Haji Uma Fasilitasi Pemuda di Aceh Utara Operasi Usus Buntu ke RSUZA 

393
×

Haji Uma Fasilitasi Pemuda di Aceh Utara Operasi Usus Buntu ke RSUZA 

Sebarkan artikel ini
Penderita infeksi usus buntu setelah dioperasi, saat di jenguk staf Haji Uma, Foto: Istimewa.

LINEAR.CO.ID | ACEH UTARA –  Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman atau akrab disapa Haji Uma, memfasilitasi seorang pemuda di Aceh Utara yang sudah lama menderita infeksi pada bekas operasi usus buntu, untuk berobat ke RSUD dr Zainoel Abidin, Banda Aceh, Senin (14/11/2022).

Pria tersebut adalah Iqram (22), warga Desa Alue Majron, Kecamatan Syamtalira Bayu. Haji Uma juga menyerahkan bantuan kepada orang tua pria tersebut. untuk biaya makan selama menjaga Iqram di rumah sakit.

Karena sedang berada di Jakarta, Haji Uma menugaskan stafnya Hamdani alias Matnu untuk menjemput pemuda tersebut di rumahnya.

Baca Juga: Haji Uma Minta KJRI Los Angeles Bantu Promosi Investasi Aceh

Saat Hamdani tiba di rumah orang tua pemuda tersebut sekira pukul 11.00 WIB. Ia sedang terbaring lemas dengan kondisi tubuhnya semakin tirus, nyaris tulang dibalut kulit.

Dari foto-foto yang masih di simpan di Handphone sebelum sakit, Iqram adalah pemuda yang bertubuh gempal. Iqram mengalami infeksi di bagian perutnya setelah dua pekan dioperasi usus buntu di RSUD Cut Meutia Aceh Utara.

Setelah berkomunikasi dengan orang tua pemuda tersebut, Rosmani/Mukhlis. Kemudian Iqram dibawa dengan cara diusung dengan tandu lipat medis ke mobil ambulance yang terpaut sekitar seratus meter, karena tak bisa menjangkau rumah korban.

Baca Juga: Haji Uma Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Aceh Timur

“Pak Haji (Haji Uma) tidak bisa hadir ke sini karena berada di Jakarta. Jadi Beliau menitip salam untuk keluarga, dan mengutus saya untuk memfasilitasi berobat ke Banda Aceh,” ucap Hamdani kepada Rosmani.

Lanjut Hamdani “Selama ini rumah sakit, ibu tidak perlu memikirkan biaya makan, karena ditanggung haji uma. Ibu fokus merawat Iqram sampai sembuh,”kata Hamdani.

Baca Juga :  Polisi Berhasil Ungkap Tabir di Balik Pembunuhan Berencana di Aceh Tenggara

Sebelumnya dibawa ke RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh, Iqram harus dibawa ke UGD RSU Cut Meutia Aceh Utara untuk dipasang cairan infus. Meskipun awalnya menolak dibawa ke RS tersebut, setelah dibujuk Iqram mengamini.

Baca Juga: Sikapi Pernyataan Taufiqulhadi, Haji Uma: Aceh Harus Jaga Martabat

Sebelumnya, petugas medis Puskesmas Syamtalira Bayu sudah berusaha memasang infus. Namun, sulit menemukan vena pada lengan korban.

Hamdani, juga mendampingi pengantaran Iqram bersama dua orang tuanya ke Banda Aceh, dengan ambulance berangkat sekitar pukul 14.00 WIB.

Sepanjang perjalanan lebih sering berhenti, untuk membersihkan cairan sejenis nanas yang terus keluar bagian luka bekas operasi yang berinfeksi. “Kata orangtua korban jika tidak dibersihkan cairan dari bagian luka itu, bisa menyebabkan gatal-gatal pada tubuh Iqram,” ujar Hamdani mengabari setelah tiba di Banda Aceh pada pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Tindak Lanjut Guru Madrasah Swasta Tak Bisa Ikut Pendataan PPPK, Haji Uma Laporkan ke Komite III DPD RI

Sementara itu, Mukhlis kepada linear.co.id menceritakan anak tirinya itu dioperasi buntu. “Ia mengalami sakit perut saat setelah setahun lebih bekerja di Malaysia di sebuah toko kelontong,” katanya.

Pun orang tua korban meminta pulang, karena kondisiya sudah sakit, tapi Iqram belum bersedia dengana alasan ingin membangun rumah orangtuanya.

Dikatakan Mukhlis setelah pulang dari Malaysia langsung kami bawa ke RSUD Cut Meutia. Dokter menyebutkan usus buntu sehingga harus dioperasi. Setelah dua pekan dioperasi pada bagian luka tersebut mengalami infeksi, dan semakin hari semakin parah.

Baca Juga: Sukseskan Program Inovasi Desa, Geuchik di Aceh Utara Terima Penghargaan Haji Uma

“Tapi setelah dioperasi kami disuruh pulang petugas, kami menolaknya, karena kondisi anak kami belum sembuh,” cerita Mukhlis. Pun menolak, tapi akhirnya Mukhlis harus membawa pulang anaknya.

Baca Juga :  Polisi Berhasil Ungkap Tabir di Balik Pembunuhan Berencana di Aceh Tenggara

Sementara kondisi luka pada bagian operasi itu semakin parah. Sehingga ia membawa anaknya ke Banda Aceh dengan menyewa Hiace untuk jatah tiga penumpang agar Iqram bisa berbaring.

“Karena kami tidak tahu harus mencari ambulance ke mana,” tutur Mukhlis.

Kondisi ini terus menerus berulang sampai empat kali termasuk dengan menggunakan Mobil L-300. Ia mengaku juga sudah berusaha mencari bantuan ke instansi terkait di Aceh Utara, tapi tidak sesuai yang dibutuhkan.

Baca Juga: Hayaturrahmi Penderita Epilepsi Menahun Mendapatkan Santunan Dari Haji Uma

Karena orangtua Iqram sangat berterimakasih kepada Haji Uma yang sudah bersedia memfasilitasi dan membantu biaya makan untuk dirinya selama menjaga anaknya di RS.

Haji Uma melalui telepon seluler kepada linear.co.id menyebutkan, dirinya mendapat informasi dari warga tentang kondisi Iqram yang mengalami infeksi pada bagian bekas luka operasi. Orang tua korban melalui warga menyampaikan permohonan bantuan.

“Kalau dibiarkan di rumah tidak memungkinkan, karena butuh penanganan medis. Setelah kita terima surat permohonan kemudian kita langsung tugaskan staf untuk memfasilitasinya berobat,” jelas Haji Uma.

Baca Juga: Kabid Humas Polda Aceh Akui Ada Kelalaian Terkait Tahanan Kabur di Abdya

Haji Uma menyebutkan, dirinya selain memfasilitasi korban berobat juga menanggung biaya makan orangtua korban selama merawat anaknya di rumah sakit.

“Sama seperti warga lainnya yang selama ini kita bantu, kita menanggung biaya makan kepada orang yang mendampingi pasien selama di rumah sakit sampai pasien sembuh,” katanya.

Haji Uma juga menyampaikan terimakasih kepada unsur muspika Syamtalira Bayu dan petugas medis Dinas Kesehatan Aceh Utara, yang ikut hadir saat evakuasi korban ke rumah sakit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *