LINEAR.CO.ID | BANDA ACEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, melaporkan perkembangan terkini penanganan darurat bencana hidrometeorologi pada rapat koordinasi lanjutan di Sekretariat Posko Tanggap Darurat, Minggu (30/11).
Data resmi hingga pukul 13.00 WIB mencatat 441.842 jiwa terdampak. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 80 orang, korban luka berat 330 orang, luka ringan 1.284 orang, dan 71 orang masih dinyatakan hilang. Jumlah pengungsi tercatat 207.017 jiwa yang tersebar di 229 titik. Pendataan masih dilakukan oleh posko kabupaten/kota untuk memperbarui angka secara berkala.
Sekda menyampaikan bahwa sebagian wilayah mulai mengalami penurunan debit air, namun endapan lumpur masih menjadi hambatan dalam proses evakuasi dan pembersihan.
Bantuan logistik yang dikirim melalui jalur laut telah tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh. Distribusi udara juga telah menjangkau wilayah yang sebelumnya terisolir, termasuk Aceh Tengah dan Aceh Tamiang.
Pemerintah Aceh juga melaporkan kendala distribusi hasil pertanian di Aceh Tengah. Sebanyak 11.000 hektare lahan cabai yang memasuki masa panen belum dapat didistribusikan karena akses transportasi terputus. Pemerintah telah berkoordinasi dengan BNPB agar pesawat pengangkut logistik dapat dimanfaatkan untuk membawa hasil panen keluar dari wilayah tersebut.
Terkait masa tanggap darurat 14 hari, Nasir menegaskan bahwa periode ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar, layanan kesehatan, evakuasi, serta pemulihan akses dan konektivitas. Setelah masa ini berakhir, penanganan akan beralih ke tahap rehabilitasi dan pemulihan.
Ia juga meminta DLHK mempercepat evakuasi bangkai hewan untuk mencegah potensi gangguan kesehatan bagi warga.
BNPB menyatakan bahwa distribusi bantuan melalui jalur darat, laut, dan udara sudah menjangkau seluruh wilayah terdampak, meskipun jumlah bantuan masih terbatas. BNPB meminta pemerintah kabupaten/kota untuk menyampaikan data kebutuhan secara rinci agar distribusi lebih terukur.
BNPB juga bekerja sama dengan BASARNAS untuk penambahan personel di lokasi-lokasi terisolir. BPBA memastikan bahwa distribusi logistik dilakukan setiap hari agar tidak terjadi penumpukan di posko.
Diskominsa Aceh melaporkan pengiriman perangkat Starlink ke beberapa wilayah seperti Bener Meriah dan Takengon untuk memperbaiki komunikasi yang masih belum pulih sepenuhnya.
Pemerintah Aceh menyatakan akan terus mengoordinasikan penanganan dengan BPBA, BNPB, TNI–Polri, SKPA, dan lembaga terkait. Sekda mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.


