LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Berdasarkan catatan linear.co.id dalam beberapa tahun belakangan ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam kerap sekali menjadi sorotan oleh warga setempat.
Pasalnya, sorotan tersebut adanya persoalan yang ditemui di rumah sakit plat merah ini, yang tak kunjung dapat terselesaikan.
Adapun persoalan yang muncul seperti obat kosong, alat kesehatan rusak, ambulan bermasalah, oksigen kosong, hingga honor dan jasa para tenaga kesehatan yang sering telat dibayar hingga berbulan-bulan.
Karena itu, membuahkan hasil seringnya para dr spesialis di rumah sakit plat merah tersebut mogok kerja.
Baca Selanjutnya : dr Spesialis Mogok Kerja Karena Jasa Medisnya Belum Dibayar Manajemen RSUD
“Persoalan ini bukan hanya muncul sekali tetapi berulang kali,” kata sumber yang dapat dipercaya. Kamis, (16/1).
Selain itu, belakangan ini mencuatnya permasalahan yang paling besar yaitu hutang yang menumpuk kepada rekanan distributor obat-obatan hingga Rp. 19 Miliar rupiah.
Baca Selanjutnya : Hutang RSUD Subulussalam Tembus Diangka 19 Miliar lebih
Melihat fenomena ini, merupakan hal yang sangat aneh ketika pimpinan daerah setempat tidak pernah mengevaluasi kinerja para management RSUD terbesar di Kota Subulussalam itu.
Banyaknya sorotan dari masyarakat setempat, yang meminta agar jajaran pimpinan RSUD setempat ini di evaluasi kinerjanya oleh PJ Walikota Subulussalam, hingga saat ini tak kunjung dilakukan oleh Walikota.
Menurut sumber yang dapat di percaya itu, jika jajaran pimpinan di RSUD tersebut di evaluasi, persoalan yang membayangi di RSUD ini dapat terselesaikan secara bertahap. (*)