Pendidikan

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Pemkab Malang Akan Biayai Pendidikan Keluarga Korban

312
×

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Pemkab Malang Akan Biayai Pendidikan Keluarga Korban

Sebarkan artikel ini
kanjuruhan
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya (Foto: MPI/Avirista Midaada)

LINEAR.CO.ID | JAWA TIMUR – Bupati Malang, HM Sanusi berjanji akan memberikan beberapa bantuan keberlanjutan kepada korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) yang menewaskan 131 korban jiwa. Di antaranya, bagi korban yang masih mengalami sakit mata akibat bekas tembakan gas air mata, Sanusi mengaku sudah bersepakat dengan dr Safaruddin Refa untuk memberikan layanan pemeriksaan mata gratis bagi korban di Kepanjen Eye Center.

Di antaranya, bagi korban yang masih mengalami sakit mata akibat bekas tembakan gas air mata, Sanusi mengaku sudah bersepakat dengan dr Safaruddin Refa untuk memberikan layanan pemeriksaan mata gratis bagi korban di Kepanjen Eye Center.

“Biayanya gratis dan akan ditanggung berdua antara saya dan dr Safaruddin Refa,” ungkapnya saat ditemui, Sabtu (8/10/2022).

Selain itu, Sanusi juga menyebut Pemerintah Kabupaten Malang akan membiayai pendidikan anak-anak yang ditinggal orangtuanya akibat tragedi Kanjuruhan, sampai ke tingkat sekolah menengah atas.

“Bagi yang ingin menuntut ilmu di pesantren, kami juga akan menfasilitasi untuk nyantri di Pondok Pesantren Al-Munawwariyah, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang,” jelasnya.

Biayanya pun, menurut Sanusi juga gratis. Pihaknya mengaku akan menanggung bersama pengasuh Pondok Pesantren Al-Munawwariyah, KH Muhammad Maftuh Said.

“Saya sudah berbicara dengan KH Muhammad Maftuh Said. Beliau siap dengan tawaran saya menanggung biaya anak korban bersama saya,” punkasnya.

Sebelumnya, tragedi kerusuhan mewarnai stadion Kanjuruhan usai pertandingan laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 Arema FC versus Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Akibat kerusuhan itu, total sebanyak 131 korban jiwa tewas, 440 supporter Aremania lain mengalami luka ringan dan sedang, dan 29 korban mengalami luka berat. (*)

Sumber: Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *