LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Ismail Anak Ampun Kepala Desa (Kades) Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam beserta Warganya turut membantu mengevakuasi penemuan Mayat di Lae Kombih, Sabtu, (3/5), dini hari.
Dengan alat yang kurang memadai, mereka terus berjibaku dalam kegiatan kemanusiaan di bantaran Lae Kombih hingga ke Kampong Dasan Raja, Kecamatan Penanggalan, Kota Sada Kata itu.
Diceritakan Kades Sikelang, Ismail Anak Ampun. Mereka bersama Personil Polres Subulussalam dan komunitas Arung Jeram Tem Rafting Lae Kombih mengevakuasi Mayat menggunakan alat yang memprihatinkan, dari Air Terjun Kedabuhan hingga ke pemandian Sikelang.
“Perahu karet yang kami gunakan bocor, alat perlengkapan kami juga seadanya. Menggunakan perahu bocor ini lah kami mengevakuasi Mayat yang ditemukan warga di Lae Sampuran (Air Terjun) Kedabuhan,” kata Ismail Anak Ampun.
Lanjutnya, ia bersama 6 orang timnya mengarungi derasnya aras Lae Kombih menggunakan perahu karet bocor untuk mengevakuasi mayat diduga korban mobil masuk jurang pada pekan lalu.
“Setiap jumpa aras yang deras, kami turun dari perahu, kemudian perahunya kami ikat dan kami hanyutkan. Sementara berjalan via jalur darat. Perahunya bocor, makanya kami tidak berani menaikinya. Takutnya, bertabrakan dengan batu, tentu anginnya cepat berkurang,” ungkap Ismail.
Tidak hanya dalam upaya mengevakuasi Mayat tadi pagi, Kades dan warga Sikelang ini kerap sekali membantu Tim dalam rangka pencarian di sepanjang aliran Lae Kombih.
Lantaran, Desa Sikelang merupakan aliran Lae Kombih yang hulunya persis di Kabupaten Pak-Pak Bharat.
Baru-baru ini terjadi kecelakaan tunggal yang mengakibatkan satu unit Mobil Avanza berwarna Hitam masuk ke jurang yang dasarnya persis Lae Kombih, di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ), Kabupaten Pakpak Bharat.
Bersama Personil Kodim O118/Subulussalam, Polres Subulussalam, Team Rafting Lae Kombih Kita, BPBD setempat. Kades dan Warga Sikelang terus berjibaku melakukan upaya pencarian terhadap 3 penumpang yang masuk ke jurang itu.
Hingga berakhirnya masa pencarian selama 7 hari, Tim gabungan berhasil menemukan satu penumpang Mobil Avanza masuk jurang dalam keadaan meninggal dunia, pada, 27/4 kemarin.
Disamping itu, Pemerintah Kota Subulussalam diminta untuk memperhatikan perlengkapan komunitas Arung Jeram Lae Kombih Kita di Sikelang. Pasalnya, komunitas ini kerap sekali melakukan aksi kemanusiaan setiap terjadi kecelakaan di bantaran sungai Lae Kombih. (*)