LINEAR.CO.ID | ACEH UTARA – Senator asal Aceh H Sudirman sapaan Haji Uma, menanggung biaya pendampingan Nurul Amelia Putri (12) anak yatim asal Gampong Keude Alue Ie Puteh Kecamatan Baktya Kabupaten Aceh Utara, yang menderita Tumor di bagian lengan tangan kanannya.
Sebelumnya Anak Yatim berasal dari keluarga miskin ini yang terbaring lemas di rumahnya, dijemput langsung oleh tim relawan/ penghubung, H Sudirman yaitu Abdul Rafar, dan Ali Murtala, pasien itu dijemput mengunakan mobil Ambulance Puskesmas yang turut didampingi tenaga kesehatan setempat sedangkan di RSU Cut Meutia disambut langsung oleh staf khususnya Hamdani sapaan Maknu. Minggu (21/8/2021).
Anggota DPD RI Asal Aceh H Sudirman melalui Staf khususnya Hamdani alias Maknu, menjelaskan awalnya kondisi anak itu terbaring lemas di rumahnya, selama 4 bulan terakhir setelah diberitahukan oleh tim relawan /penghubung yang ada di Kecamatan setempat, kepada H Sudirman, Namun tidak langsung merespon, karena menunggu pihak lain untuk menindak lanjuti
“Pada Jumat (19/8/2022), Geuchik setempat Iskandar, menyurati Haji Uma, dengan permohonan bantuan untuk biaya pedamping selama di rumah sakit, setelah itu langsung meminta kepada tim relawan Abdul Rafar dan Ali Murtala menjemput anak yang menderita sakit tumor itu agar dirujuk ke RSU Cut Meutia, “kata Hamdani.
Hamdani menyebutkan, Haji Uma akan menanggung biaya makan pendamping pasien selama mendapatkan perawatan di rumah sakit, baik di RSU Cut Meutia pada saat di rujuk ke RSUZA Banda Aceh, sampai dokter menyatakan pasien sembuh dan dibolehkan pulang ke rumah.
“Biaya pendampingan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga pasien. Selain itu kami sangat berterima kasih kepada pihak puskesmas Baktiya yang turut memfasilitasi pasien untuk antar ke RSU Cut Meutia,” terang Hamdani.
Sementara Nurmala Ita (40) ibu bocah penderita tumor menyebutkan, lengan anaknya bengkak pasca jatuh setahun lalu, atau masih duduk di kelas-5 Sekolah Dasar, pasca kejadian sempat berobat ke RSU Cut Meutia dan RSUZA Banda Aceh kondisi mulai membaik.
“Kondisi semakin parah sejak 4 bulan terakhir, saya tidak membawa perawatan ke rumah sakit, karena tidak ada biaya untuk hidup jika dilakukan perawatan nginap di rumah sakit,”kata Nurmala.
Nurmala merupakan janda dua anak ini mengaku, semenjak almarhum suami, dirinya menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi kedua anak perempuannya, termasuk anak sulungnya yang masih menimpa ilmu di bangku SLTA. sehingga terpaksa menjadi jasa penitipan anak, disela-sela merawat anak bungsu yang sedang menderita sakit.
“Saya sangat berterima kepada H Sudirman dan timnya yang telah memfasilitasi dan membantu biaya pedamping selama anak saya dalam perawatan di rumah sakit, sehingga sangat meringankan hidup kami,”ucapnya.(*)