LINEAR.CO.ID | ACEH TIMUR-Warga asal Gampong Tanoh Anoe Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Rusli Razali (40), yang bekerja di Malaysia harus dipulangkan dari Malaysia karena penyakit tumor yang di deritanya semakin parah sejak enam bulan terakhir.
Rusli Razali tiba di Bandara Internasional Kuala Namu, Sumatera Utara pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 10.50 wib dan dijemput Fajri, Staf penghubung anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma.
Dari Bandara Internasional Kuala Namu, Rusli Razali selanjutnya difasilitasi oleh Fajri langsung dipulangkan ke Aceh Timur dengan menumpang minibus Hiace yang dipesankan Haji Uma.
Proses pengurusan pemulangan Rusli dari Malaysia diawali oleh surat dari Keuchik Gampong Tanoh Anoe kepada anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman atau Haji Uma yang berisikan permohonan bantuan untuk memfasilitasi pemulangan Rusli Razali.
Menindaklanjuti surat tersebut, Haji Uma berkoordinasi dengan Abu Saba selaku staf penghubungnya serta Teuku Ricki Ketua Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM) di Malaysia yang selanjutnya memfasilitasi pengurusan pemulangan Rusli Razali.
Proses pengurusan pemulangan Rusli Razali dari Malaysia sempat mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu hampir seminggu sebelum berhasil dipulangkan ke Aceh dengan kebutuhan biaya sebesar Rp 5.300.000.
Biaya pemulangan tersebut bersumber dari pihak Keluarga sebesar Rp 4.000.000 serta dari bantuan Haji Uma Rp 2.000.000 untuk biaya tiket dan operasional fasilitasi sampai ke Aceh.
Sementara itu, anggota DPD RI asal Aceh H. Sudirman atau Haji Uma secara terpisah mengucapkan rasa terima kasih kepada para pihak yang telah ikut terlibat membantu proses pemulangan Rusli Razali hingga tiba di Aceh, terutama tim PPAM di Malaysia dan Abu Saba.
“Syukur Alhamdulillah, saudara kita Rusli Razali sudah tiba dikampung halaman dan bisa berkumpul dengan keluarga. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya Teuku Ricky dan tim PPAM atas bantuan fasilitasinya di Malaysia”, ucap Haji Uma.
Selain itu, Haji Uma juga berharap agar sinergisitas dan kerjasama dalam upaya bantuan bagi sesama warga Aceh yang ditimpa musibah diperantauan dapat terus terjalin erat kedepannya.