LINEAR.CO.ID | PARIS – Suhu yang terik di wilayah Eropa membuat air sungai mengering, hal ini bisa menjadi kekeringan terburuk sejak 500 Tahun yang lalu di Eropa.
Melansir dari Liputan6.com, Andrea Toreti, seorang peneliti senior di European Drought Observatory, mengatakan kondisi kering tahun ini akan memburuk dan kemungkinan besar akan melampaui kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2018.
“Ada risiko yang sangat tinggi bahwa kurangnya curah hujan saat ini di Eropa barat dan tengah akan berlanjut selama tiga bulan ke depan”, katanya. Sabtu (13/8/2022).
Kekeringan air sungai membuat ekosistem hewan yang hidup didalamnya terancam kehidupannya.
Di wilayah Burgundy Prancis, debu putih dan ikan mati sekarang melapisi apa yang dulunya merupakan aliran air River Tille.
Jean-Pierre Sonvico, kepala Federasi regional untuk Penangkapan Ikan dan Perlindungan Lingkungan Akuatik, mengatakan mengalihkan ikan ke sungai lain tidak akan menyelesaikan masalah, karena mereka juga terkena dampak buruk dari kekeringan.
“Ya, ini dramatis karena apa yang bisa kita lakukan? Enggak ada,” ujarnya. “Kami sedang menunggu, berharap badai dengan hujan, tetapi badai sangat lokal sehingga kami tidak dapat mengandalkannya.”
Ahli meteorologi Peter Hoffmann, dari Potsdam Institute for Climate Impact Research (PIK) menyebutkan kekeringan yang dialami saat merupakan dampak dari perubahan iklim.
Selain mengancam spesies perairan, berkurangnya permukaan air membebani sektor pertanian dan transportasi.
06.Kekeringan telah menyebabkan beberapa negara Eropa memberlakukan pembatasan penggunaan air, dan pengiriman terancam punah di sungai Rhine dan Danube.