Internasional

Konklaf Pemilihan Paus Dimulai, Apa Saja Tahapannya?

183
×

Konklaf Pemilihan Paus Dimulai, Apa Saja Tahapannya?

Sebarkan artikel ini
konklaf
Foto: AP/Uncredited

LINEAR.CO.ID | JAKARTA – Vatikan resmi memulai proses konklaf untuk memilih Paus baru pada Rabu, 7 Mei 2025. Sebanyak 135 kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Kapel Sistina untuk mengikuti prosesi sakral ini. Konklaf ini diadakan menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Umat Katolik di seluruh dunia kini menantikan munculnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina, pertanda terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik Roma.

Proses konklaf terdiri dari beberapa tahapan yang telah ditetapkan oleh tradisi dan aturan Gereja Katolik:

1.Misa Pro Eligendo Pontifice
Pada pagi hari sebelum konklaf dimulai, para kardinal merayakan Misa Kudus di Basilika Santo Petrus. Misa ini bertujuan memohon bimbingan Roh Kudus dalam pemilihan Paus baru.

2.Masuk ke Kapel Sistina
Sore harinya, para kardinal mengenakan pakaian liturgis khusus dan berjalan menuju Kapel Sistina dengan diiringi nyanyian “Veni Creator Spiritus”. Setibanya di sana, mereka mengucapkan sumpah kerahasiaan dan perintah “Extra omnes” diumumkan, menandakan semua yang tidak berkepentingan harus meninggalkan ruangan.

3.Pemungutan Suara
Para kardinal melakukan pemungutan suara secara rahasia, biasanya dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari. Setiap kardinal menuliskan nama calon pilihannya pada kertas suara dan memasukkannya ke dalam wadah khusus. Setelah semua suara dihitung, hasilnya diumumkan secara internal. Jika tidak ada calon yang memperoleh dua pertiga suara, pemungutan suara dilanjutkan.

4.Asap dari Cerobong Kapel Sistina
Setelah setiap sesi pemungutan suara, kertas suara dibakar. Jika belum ada Paus terpilih, bahan kimia ditambahkan untuk menghasilkan asap hitam. Sebaliknya, jika seorang Paus telah terpilih, asap putih akan terlihat, menandakan kepada dunia bahwa pemimpin baru telah dipilih.

5.Deklarasi “Habemus Papam”
Setelah terpilih, Paus baru diminta menerima jabatannya dan memilih nama kepausannya. Kemudian, Kardinal Protodiakon mengumumkan kepada umat di Lapangan Santo Petrus dengan kata-kata “Habemus Papam” (Kita memiliki Paus), dan Paus baru muncul untuk memberikan berkat pertamanya.

Proses konklaf ini merupakan momen penting dalam sejarah Gereja Katolik, menandai transisi kepemimpinan spiritual bagi umat Katolik di seluruh dunia.