LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Boleh dikatakan ini sebuah ironi dan kenyataan yang menyedihkan bagi Tenaga Kontrak yang bekerja pada Satuan Kerja Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya). Sabtu (07/12/2024).
Gaji yang seharusnya dibayarkan pada setiap akhir bulan setelah bekerja, ini sudah hampir 6 bulan tidak dibayar.
Beberapa waktu lalu, perwakilan guru kontrak mendatangin gedung Dewan untuk mengadu nasib gaji mereka. Namun, tidak ada solusi.
Bahkan wakil ketua I DPRK Mustiari sudah mempertanyakan aspirasi para guru kontrak tersebut dengan kepala Badan Pengelolaan Keuangan. Saat itu Fakhruddin menyebutkan memang dikarenakan defisit anggaran.
Terkait gaji tenaga kontrak tak dibayar, Ketua Koalisi Barisan Guru Bersatu ( Kobar-Gb ) Aceh Barat Daya (Abdya), Rusli SPd sangat menyayangkan sikap Pj Bupati Abdya, Ir Sunawardi MSi yang terkesan buang badan terkait persoalan honorarium tenaga kontrak yang sejak Juli-Desember 2024 belum terbayarkan.
Sementara para tenaga kontrak dimaksud masih terus bekerja optimal meski upah jerih tak kunjung dibayarkan.
Persoalan yang dihadapi tenaga kontrak ini semakin sulit, apalagi dalam waktu dekat mereka akan dihadapkan dengan seleksi CAT PPPK di Banda Aceh yang tentunya memerlukan biaya transportasi dan lainnya.
“Jangan sampai mereka ngutang sana sini untuk mengikuti tes PPPK. Jika honor mereka dibayarkan, tentunya mereka ada keringanan untuk perjalanan ke Banda Aceh,” ujarnya.
Ditambahkan, jangankan honor tenaga kontrak, tunjungan untuk PNS juga tidak terbayarkan. Akan hal itu, Kobar-Gb meminta Pj Bupati Abdya termasuk legislatif untuk mencari solusi mengenai persoalan tersebut.
“Kepada Pj Bupati Abdya juga anggota DPRK Abdya, carikanlah solusi terbaik agar honor mereka terbayarkan. Apalagi tenaga kontrak ini memang menggantungkan hidupnya dari honor tersebut,” imbuhnya.(*)
