BeritaNasional

Komnas HAM Turunkan Tim Terkait Kericuhan di Malang

148
×

Komnas HAM Turunkan Tim Terkait Kericuhan di Malang

Sebarkan artikel ini
Ketua komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Foto: tv one

LINEAR.CO.ID MALANG –  Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Akan menurunkan tim untuk melakukan pemantauan terkait insiden kericuhan di Malang. Hal tersebut, dikatakan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik melalui web resmi milik Komnas HAM pada Minggu, (2/10/2022).

“Menyikapi kerusuhan ini, Komnas HAM RI akan menurunkan tim untuk melakukan pemantauan di Malang, ujarnya.

Ahmad melanjutkan, pihaknya meminta pemerintah dan jajaran terkait untuk penangganan kesehatan yang intensif terhadap para korban.

Baca Juga: 153 Orang Meninggal Akibat Kerusuhan di Kanjuruhan

“Merespon kerusuhan ini, Komnas HAM RI meminta pemerintah daerah beserta jajaran terkait melakukan penanganan kesehatan yang intensif serta layanan kemanusiaan bagi korban. Komnas HAM RI juga meminta kepolisian untuk mengusut peristiwa in,” kata Ahmad.

Hal senada, juga disampaikan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden yang menewaskan begitu banyak korban.

“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang,” ucapnya.

Baca Juga: Tiger FC Peureulak Maju ke Semifinal Piala SWI CUP 2022

PSSI mendukung pihak kepolisian, untuk menyelidiki kasus ini. Apalagi kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia.

“Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini,” ujarnya Iriawan.

Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi menjelaskan pihaknya sedang menunggu laporan menyeluruh dari pihak kepolisian terkait insiden tersebut. Dan akan segera membentuk tim investigasi khusus.

“Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Serta akan membentuk tim investigasi khusus. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,” paparnya.

Baca Juga: Tiger FC Peureulak Tekuk Puma Fc 2:0 di Open Turnamen SWI CUP 2022

Yunus melanjutkan bahwa panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.

“PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *