Berita Nasional
Beranda | MKEI Apresiasi Inisiatif Presiden RI Bentuk Badan Industri Mineral

MKEI Apresiasi Inisiatif Presiden RI Bentuk Badan Industri Mineral

Foto: Presiden RI dan Kepala Badan Industri

Sekilas tentang Badan Industri Mineral

Presiden RI Prabowo Subianto membentuk sebuah lembaga baru yang berfokus pada pengembangan industri logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth minerals, lembaga tersebut bernama Badan Industri Mineral. Lembaga ini dipimpin oleh Brian Yuliarto sebagai kepala lembaga di mana beliau juga merangkap sebagai Mendiktisaintek akan tetapi badan ini tidak berada dibawah naungan Kemendiktisaintek ataupun Kementerian ESDM.

Mengutip dari berbagai media, pengangkatan Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral tertuang dalam Keputusan Presiden No. 77 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral yang dilantik pada Senin (25 Agustus 2025) di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Awaf Wirajaya selaku Ketua Umum Masyarakat Ketahanan Energi Indonesia (MKEI) mengatakan “Melihat latar belakang pendidikan beliau (Brian Yuliarto) sebagai seseorang yang lekat dengan science and technology, saya yakin industri mineral Indonesia akan semakin cepat perkembangannya.”

Apa itu Logam Tanah Jarang?

Yuk Nikmati! Perumda Tirta Abdya Diskon Pasang Baru Jaringan Air Bersih Bulan Ini

Logam tanah jarang (LTJ) adalah sekumpulan 17 unsur kimia yang terdapat pada tabel periodik. LTJ tidak selangka yang dinamakan, akan tetapi penemuan LTJ ini biasanya menyebar dan dalam jumlah yang sedikit. Sektor industri berteknologi tinggi saat ini kerap kali menggunakan LTJ seperti pada peralatan militer, baterai kendaraan hingga perangkat pemandu rudal nuklir dan industri lainnya sehingga banyak negara – negara yang mengincar jenis logam ini.

Melansir dari website brin.go.id, ketujuh belas unsur tersebut terdiri dari lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), and lutetium (Lu) termasuk Scandium (Sc) dan Y (Yttrium). Di Indonesia sendiri potensi LTJ ini tersebar di berbagai daerah seperti Sibolga, Kepulauan Riau, Ketapang, Mamuju dan Papua Barat. Berdasarkan data tahun 2019, terdapat paling tidak 28 lokasi potensi LTJ dan baru 30 persennya saja yang sudah dilakukan eksplorasi awal.

Lebih rinci mengenai kuantitas potensi tersebut kami dapatkan dari website narotama.ac.id yang mengatakan ada potensi di daerah Bangka Belitung (186.663 ton monasit dan 20.734 senotim), dalam bentuk lateri (Sulawesi Tengah 443 ton, Kalimantan Barat 219 ton dan Sumatera Utara 19.917 ton). Kemudian hasil penyelidikan Badan Geologi di lumpur Lapindo terdapat LTJ jenis Serium dan Mineral Kritis pada jenis Lhitium dan Stronsium.

Dukungan MKEI terhadap LTJ dan Badan Industri Mineral

Masifnya pengembangan dan pemanfaatan LTJ melalui Badan Industri Mineral ini bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo serta mendukung beberapa program prioritas diantaranya seperti ketahanan energi, penguatan pertahanan dan keamanan negara, penguatan pendidikan-sains-teknologi serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan sumber daya alam.

Satres Narkoba Abdya Ringkus Dua Pemakai Sabu, Begini Kronologi Penangkapannya

“Tentunya kami dari MKEI mendukung penuh atas inisiatif Presiden dalam pembentukan lembaga ini. Penggunaan LTJ juga sejalan dengan program prioritas pemerintah dan harapannya bisa mendatangkan kemaslahatan yang sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia” tutup Awaf Wirajaya – Ketua Umum MKEI.

×
×