LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Pj. Bupati Aceh Barat Daya H. Darmansah, S.Pd., M.M mengaku sangat prihatin dengan kondisi asrama mahasiswa yang kurang terawat.
Hal itu diungkapkannya saat melakukan penijauan ke Asrama Mahasiswa Abdya yang berlokasi di Desa Lam Gapang Kabupaten Aceh Besar, Jumat (3/9).
Peninjauan tersebut juga turut didampingi oleh, Sekda Abdya, beberapa Kepala SKPK, Presidium Ikamabdya dan Ketua Hipelmabdya.
Dalam kesempatan itu,Pj. Bupati mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi asrama saat ini yang kurang terawat dan kumuh.
Selain itu,banyak sekali sampah-sampah yang berserakan baik diluar maupun didalam seperti tidak ada penghuni, untuk itu Darmansah menginstruksikan sekda untuk segera melakukan pembenahan.
Selain itu Pj. Bupati juga akan menggelar pertemuan dengan Masyarakat dan Mahasiswa Abdya yang berada di Banda Aceh pada Hari Selasa 06/9/2022 pukul 16.15 bertempat di Asrama Abdya,”ujarnya.
Pertemuan tersebut disamping sebagai menjadi ruang silahturahmi juga diharapkan akan melahirkan langkah-langkah kongkrit terkait penanganan Asrama Abdya.
“Kita berharap dengan pertemuan ini bisa melahirkan langkah-langkah konkrit agar adek-adek kita yang tinggal disini merasa dan nyaman,”pungkasnya.
Yara Abdya Sarankan Asrama Mahasiswa di Banda Aceh Untuk Mahasiswa Putri
Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Aceh Selatan, Suhaimi menyarankan agar asrama mahasiswa Abdya di Banda Aceh ditempati mahasiswi.
Saran ini dikatakan Suhaimi menyusul adanya temuan yang disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Abdya H. Darmansah di mana ia melihat langsung kondisi asrama yang tidak terawat. Sampah terlihat berserakan di dalam dan luar ruang asrama.
“Kami menyarankan pemerintah daerah menempatkan mahasiswa putri di asrama tersebut,” kata Ketua YARA Abdya, Suhaimi, Sabtu, (3/9).
Menurut dia, alasan asrama itu ditempati oleh mahasiswa putri demi menjaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan, sehingga asrama itu benar-benar terjaga dengan baik.
“Tentu kondisi asrama yang berserakan sampah ini sangat kita sayangkan. Sebenarnya fasilitas yang diberikan oleh pemerintah itu harusnya dijaga dengan baik, apalagi asrama itu adalah `rumah` bagi mahasiswa dan diberikan secara cuma-cuma untuk ditempati,” ujarnya.
Dia mencontohkan asrama Abdya yang ada di Meulaboh, Aceh Barat. Asrama itu kini ditempati oleh mahasiswi dan kondisinya terawat dengan baik.
“Oleh karenanya, kami menyarankan agar asrama tersebut di Banda Aceh juga ditempati oleh mahasiswa putri. Kami yakin pasti lebih mudah terkontrol dan orang tua kita di Ikatan Masyarakat Abdya (Ikamabdya) juga mudah melakukan komunikasi dengan mereka,” tuturnya.
Untuk memaksimalkan pengontrolan, lanjutnya, pemerintah hanya tinggal memberikan tanggung jawab dan kerja sama dengan Ikamabdya terkait masalah asrama tersebut.
“Nanti tinggal direkomendasikan oleh Ikamabdya siapa yang cocok untuk menjadi orang tua asrama, tentu semua itu juga atas persetujuan Pj Bupati. Minimal, asrama itu tidak hanya menjadi tempat istirahat, tapi ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan di asrama, baik itu bentuk pengajian dan lain sebagainya,” ucap Suhaimi.