Abdya

Pemasangan Bronjong di Protes: Warga Jangan Persempit Sungai Nanti Kami Yang Menderita

310
×

Pemasangan Bronjong di Protes: Warga Jangan Persempit Sungai Nanti Kami Yang Menderita

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Warga Gampong Tokoh II kecamatan Lembah Sabil, kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) protes pemasangan proyek bronjong yang dilakukan di aliran sungai Gampong itu.

Proyek bronjong yang dikeluhkan karena menyebabkan penyempitan lebar badan sungai. Menurut warga, pembangunan bronjong bukan memberi solusi penanganan banjir tapi bisa menambah masalah lain.

“Proyek bronjong yang dibangun di pinggir Krueng Manggeng kemungkinan besar akan berdampak pada rumah kami,” ujar T. Burhan Sabi kepada, Jum’at (22-09-2023).

Selain rumah warga, kata Burhan, proyek itu juga akan mengancam tanggul, Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan rumah warga.

“Tentu jika debit air sungai tinggi akan berdampak tidak saja rumah warga tetapi juga fasilitas umum,” keluhnya.

Menurut Burhan, banjir yang melanda desanya pada Rabu (20/9) telah menggerus tebing sungai dan kondisinya sudah dekat dengan rumah warga.

“Semalam air besar karena hujan lebat, tebing sudah mulai berjatuhan ke dalam sungai, itu kita duga dipicu pekerjaan proyek tersebut,” ulasnya.

Terjadinya erosi itu, kata Burhan lantaran proyek dikerjakan hanya sisi Kecamatan Manggeng sementara bagian Kecamatan Lembah Sabil tidak dibangun.

“Kalau hanya satu sisi saja yang dibangun tentu saat air sungai besar akan meluap ke rumah kami dan erosi pun sudah sangat dekat dengan rumah warga dari sebelumnya 5 meter kini tinggal 2 meter lagi,” tuturnya.

Menurut Burhan, apabila dibangun kedua sisi tentu rumah warga yang ada Daerah Aliran Sungai (DAS) Manggeng dan Lembah Sabil akan selamat dari banjir luapan.

“Bukan kita alergi dengan pembangunan, justru berterimakasih kepada pemerintah, tapi kalau seperti itu yang dikerjakan bukan berdampak baik bagi masyarakat melainkan mudharat,’ tegasnya.

Seharusnya, sebutnya, proyek bronjong tersebut dikerjakan sesuai dengan kebutuhan warga. “Seharusnya dimana yang rentan erosi di situ yang dibangun, bukan justru sebaliknya,”.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *