Google
Daerah

Tolak Harga BBM Naik, Anggota DPRK Lhokseumawe: Seharusnya Income Perkapita Masyarakat yang Naik

173
×

Tolak Harga BBM Naik, Anggota DPRK Lhokseumawe: Seharusnya Income Perkapita Masyarakat yang Naik

Sebarkan artikel ini
Harga BBM
Tolak Harga BBM Naik, Anggota DPRK Lhokseumawe: Seharusnya Income Perkapita Masyarakat yang Naik

LINEAR.CO.ID | LHOKSEUMAWE Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi menuai kritikan dan penolakan dari masyarakat. Pasalnya kenaikan harga BBM subsidi membuat masyarakat menjerit ditengah tidak stabilnya ekonomi.

Kritikan dan penolakan terhadap tarif BBM subsidi yang naik juga turut disuarakan oleh Anggota DPRK Komisi D Kota Lhokseumawe, yaitu Azhari T. Ahmadi. Menurutnya seharusnya bukan tarif BBM yang naik melainkan pendapatan masyarakat yang harus naik.

“Seharusnya BBM tidak naik, karena income perkapita masyarakat tidak naik, kesempatan dan peluang kerja sempit, angka pengangguran dan kemiskinan meningkat dan belum bisa teratasi.  Seharusnya BBM subsidi bisa menjamin kelanjutan hidup dan perputaran ekonomi masyarakat, setiap kebijakan yangg diambil alangkah baiknya demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Azhari kepada linear.co.id.

Baca Juga: Persoalan BBM Bersubsidi, DPR RI Akan Panggil Pertamina

Kenaikan harga BBM subsidi seperti pertalite dan solar akan berdampak pada perputaran ekonomi masyarakat kelas bawah, mulai dari tukang becak, pelaku UMKM dan sopir-sopir angkut sampai kepada nelayan. Pemerintah dalam hal ini harus memperketat pengawasan BBM subsidi agar digunakan tepat sasaran.

“Melalui Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang pendistribusian BBM subsidi dan penyalurannya, pemerintah harus mempertegas dan melakukan pengawasan, BBM subisidi bukan untuk industri atau pertambangan,” tutur Azhari.

Azhari melanjutkan, jika kondisi ini terus berlanjut harga minyak dan bahan pokok lainya terus melaju naik, maka tidak bisa dipungkiri akan terjadinya inflasi yang akan berdampaknya pada resesi ekonomi di Indonesia.

Baca Juga:Luhut Sebut Pemerintah Masih Susun Skema Penyesuai Harga BBM Subsidi

“Bagaimana masyarakat dengan pendapatan kecil hidup dalam keadaan terjepit,  kalau kondisi ini terus berlanjut maka inflasi bisa saja terjadi, dan akan berdampaknya pada penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan sehingga menyebabkan resesi,” paparnya.

Lebih lanjut Azhari menegaskan, dirinya menolak ke naikan BBM karena kondisi masyarakat yang kan semakin terjepit apalagi pasca pemulihan ekonomi Covid-19.

“Saya menolak kenaikan BBM subsidi, BBM subsidi merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat selain sembako, yang harus dipenuhi karena setiap masyarakat minimal memiliki roda dua. Tujuan kita untuk menurunkan angka kemiskinan bukan malah membuat itu semakin naik,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *