LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Suplai air bersih Perumda Tirta Abdya ke pelanggan terganggu akibat bencana banjir yang melanda sejumlah kawasan di wilayah itu.
Direktur Perumda Tirta Abdya Rosi Padedi mengatakan debit air Sungai di beberapa titik yang meningkat hingga menimbulkan bencana banjir pada Rabu (05-03-2025) berdampak pada suplai air bersih ke pelanggan di wilayah itu.
Kondisi tersebut juga telah berdampak pada pelayanan Perumdam Tirta Abdya. Kenaikan level permukaan air sungai dan arus yang deras membawa serta sedimen berupa lumpur dan material yang menutupi sumber tangkapan air milik BUMD Air minum.
Dampak tersebut di alami oleh 4 instalasi yang dikelola Perumdam Tirta Abdya, yaitu instalasi lembah sabil, instalasi tangan tangan, instalasi jeumpa, dan instalasi blangpidie.
“Kondisi penghentian produksi pada seluruh IPA terjadi bertahap, sejak semalam sampai dengan dini hari tadi disebabkan kondisi sumber air yang semakin buruk dan menutupi sumber tangkapan air milik tirta abdya” ucap Rosi.
Disisi lain Rosi juga menyebutkan bahwa hingga pagi hari ini dua instalasi diantaranya telah dilakukan penanganan darurat sehingga dapat berproduksi terbatas, yaitu pada instalasi blangpidie dan tangan tangan, sedangkan dua instalasi lainnya masih belum dapat diperbaiki dengan kondisi sungai yang masih tinggi dan kencang.
“Instalasi blangpidie dan tangan tangan pagi ini sudah dapat kami produksi secara terbatas, sembari menunggu kondisi sungai membaik untuk memudahkan tim bekerja secara maksimal, sedang dua instalasi lainnya masih belum memungkinkan tim turun ke sungai.
” Kami akan terus memantau kondisi sumber air untuk dapat melakukan normalisasi secepatnya” ucap Rosi.
Perumdam Tirta Abdya saat ini meminta maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan pelayanannya dan akan terus berupaya untuk segera mengatasi permasalahan tersebut sehingga pelayanan air bersih kepada pelanggan bisa segera berjalan normal sebagaimana mestinya.
“Kepada pelanggan Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini, dan kami akan terus memantau dan berupaya maksimal untuk segera melakukan perbaikan dan normalisasi pada instalasi terdampak, sehingga distribusi dapat segera normal kembali” tutupnya.(*)