LINEAR.CO.ID, PIDIE – Anggota DPRI asal Aceh, H. Sudirman yang biasa disapa Haji Uma hadir memberi tausiah dalam peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Desa Lhok Mee, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie.
Kehadiran Haji Uma disambut antusias oleh masyarakat. Mereka juga sangat antusias dalam mendengarkan tausiyah yang disampaikan anggota DPD RI. Di hadapan ratusan masyarakat yang hadir, dalam tausiyahnya mengajak masyarakat senantiasa mencontoh dan mencintai keteladanan Nabi Muhammad SAW.
Ia juga mengingatkan masyarakat jangan lupa akan sejarah, harus bisa mengenal diri dan dari mana kita berasal untuk mempertahankan warisan ajaran islam yang harus di implementasi dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Haji Uma Advokasi dan Bantu Pemulangan Dua Warga Aceh Korban Penipuan Kerja di Myanmar
Haji Uma juga mengupas materi tausiah tentang tiga konsep hidup, yakni rumus kehidupan, gaya kehidupan serta tujuan kehidupan. Ketiga rumus itu diselaraskan dengan rumus dan parameter Rasulullah SAW
“Rasulullah adalah suri tauladan bagi kehidupan kita dengan ketaatan serta kesederhananya. Karena itu, hendaklah konsep hidup sehari-hari mengikuti rumus hidupnya Rasulullah SAW”, ucap Haji Uma dalam dakwahnya.
Dikatakan Haji Uma kondisi hari ini telah terjadi pergeseran mentalitas keislaman ditengah masyarakat. Hal ini didasari oleh sikap dan perilaku serta tidak singkronnya ucapan yang keluar dari mulut dengan hati.
Baca Juga: Haji Uma Bantu Pemulangan 3 Anak Yatim Warga Malaysia Keturunan Aceh
Haji Uma memberi contoh, agar dalam mengerjakan ibadah jangan terburu-buru, karana dalam melakukan sholat serta ibadah lainnya diperlukan kekusyukan serta ketekunan agar diterima oleh allah.
“Kita seringkali malas bahkan banyak di antara kita begitu selesai sholat seakan tidak sempat lari keluar mesjid begitu buru-buru kepentingan yang lainnya,” tuturnya dalam memberi contoh.
Saat menutup ceramah Haji Uma mengapresiasi kekusyukan masyarakat kampung Lhok Mee Kecamatan Mutiara. Semoga Allah SWT memberikan fahala dan mendapat syafaat kemudian hari.
Berdasarkan amatan media dilokasi, antusias masyarakat begitu tinggi mengikuti ceramah Haji Uma. Karena kendati hujan mengguyur, masyarakat tetap rela berbasahan dan tidak bergerak sama sekali dari lokasi.
