LINEAR.CO.ID | BALI – Gara-gara rahasia jual diri, seorang Gadis Dianiaya oleh temannya, gadis tersebut berasal dari Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.
Gadis berinisial PETW (18) dianiaya temannya berinisial OPIK yang mengakibatkan wajahnya mengalami lembam.
Usut punya usut, penaganiyaan terjadi saat OPIK hendak menyebarkan rahasia soal PETW yang diduga menjual diri.
Aksi penganiayaan yang dilakukan teman lelaki korban itu terjadi di Taman Jagat Karana, Kelurahan Padangkerta Karangasem pada Minggu (26/3/2023) malam sekitar pukul 20.30 Wita.
Kanit Reskrim Polsek Karangasem AKP I Made Sudihartama mengatakan kasus penganiayaan tersebut saat ini masih didalami. PTEW sampai sekarang juga enggan dimintai keterangan setelah melaporkan kejadian itu malam harinya.
“Antara korban dan pelaku kemungkinan sebelumnya sudah saling kenal dan kemungkinan korban dipukul oleh pelaku karena kesalahpahaman. Kasusnya masih kami tangani untuk proses selanjutnya,” kata Sudihartama dilansir detik, Senin (27/3/2023).
Sudihartama mengatakan peristiwa Gadis Dianiaya tersebut berawal ketika PETW bersama satu orang temannya datang ke Taman Jagat Karana dan duduk sambil mengobrol. Kemudian OPIK datang menemui PETW dan mengobrol bersama.
Dalam obrolan tersebut PETW sempat meminta OPIK agar jangan berbicara ke orang lain jika menjual diri dengan harga Rp 50 ribu kepada seseorang yang ada di Taman Jagat Karana saat itu. Namun permintaan PETW tidak dihiraukan oleh OPIK.
Karena tidak dihiraukan, akhirnya korban sempat marah dan menarik baju OPIK. Walhasil, OPIK terpancing dan langsung memukul PETW sebanyak satu kali. Pukulan itu mengenai pipi sebelah kanan hingga terjatuh. Setelah memukul OPIK langsung kabur.
PETW akhirnya menelepon orang tuanya dan memberitahu apa yang terjadi. Tak lama berselang orang tuanya tiba di lokasi dan langsung mengajak ke Polsek Karangasem untuk membuat laporan.
“Kasus ini masih dalam proses pemeriksaan dan kami juga masih menunggu hasil visum dari korban untuk dapat menentukan sejauh mana akibat yang ditimbulkan dari penganiayaan tersebut,” kata Sudihartama.