LINEAR.CO.ID – Suara Pj Bupati Aceh Timur, Amrullah M. Ridha terhenti di tengah penyambutan masa yang melakukan orasi menuntut gaji aparatur desa yang tak kunjung di bayar saat azan Ashar berkomandan di hari itu tepatnya pada hari senin 12 Desember 2024.
Hari itu, Pendopo bupati Aceh Timur yang berada di Idi Rayeuk di penuhi oleh para keuchik dan aparatur desa, sesekali terdengar suara dari alat pengeras suara meminta Pj. Bupati agar keluar dari gedung menemui mareka untuk menjelaskan Penghasilan Tetap (Siltap) tahun 2024 sampai hari ini belum sepenuhnya dibayar.
Selang waktu, didampingi oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Aceh Timur Zulkifli, SE, M.AP, Pj Bupati Aceh Timur yang di sebut tebar pesona dan pencitraan oleh salah satu LSM di Aceh Timur keluar menemui massa aksi demo menyampaikan Aceh Timur tidak mencukupi anggaran.
“Pemerintah sedang kekurangan anggaran dari Pemerintah Pusat, oleh karena itu pihak Pemkab Aceh Timur tidak bisa membayarkan jerih payah 4.617 perangkat desa di Aceh Timur, jadi pemeritah akan membuat Perbub terkait tunda bayar Siltap 2024 ini,” ujarnya melalui microphone.
Selepas aksi demo, Ketua Apdesi Kabupaten Aceh Timur memberi tanggapan jika Pemkab Aceh Timur berjanji membayar Siltap Perangkat Desa.
“Pemkab Aceh Timur mengakui bahwa terutang Siltap perangkat desa di Aceh Timur mencapai Rp. 20 Miliar, dan pihak Pemkab akan membuat Peraturan Bupati (Perbup) dan akan diusahakan di bayar dalam APBD bulan Januari 2025, jika itu tidak dilaksanakan, maka kita para Keuchik/ kades dan perangkat desa akan mengambil sikap kembali,” tegasnya.
Hampir berakhirnya bulan februari 2025, Gaji aparatur desa juga masih membeku di kutup utara, Pj bupati diam seribu bahasa seakan-akan gaji itu tidak akan pernah mencair lagi.
Aparatur desa menaruh harapan besar akan pencairan gaji pada waktu yang di janjikan namun hasilnya hanya merasakan manis janji pak pj bupati Aceh Timur.
Opini ini di tulis Oleh Lukfarrazi
