LINEAR.CO.ID | LHOKSEUMAWE – Aksi Demo tolak kenaikan BBM di depan kantor DPRK Lhokseumawe ricuh.
kericuhan tersebut mengakibatkan 2 orang mahasiswa dan 1 perwira kepolisian terluka akibat terkena lemparan batu saat terjadinya kericuhan.
“Ada beberapa kaca yang pecah akibat lemparan batu dari luar, dan ada satu anggota saya kanit pidum yang kepalanya terkena batu dan mendapat dua jahitan,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto kepada Linear.co.id
Menurut Henki kericuhan terjadi akibat adanya desakan mahasiswa yang demo tolak kenaikan BBM dan ingin masuk kedalam kantor DPRK.
BACA JUGA: Demo Tolak Kenaikan BBM di Kantor DPRK Lhokseumawe Ricuh
“Kami pihak kepolisian sudah koordinasi dengan pihak rektor dan juga turut menghadirkan polres Bireuen untuk mengamankan aksi ini. Namun adek-adek mahasiswa memaksa kehendak untuk menduduki kantor DPRK inikan kurang baik. Pihak DPRK pun tidak mau makanya kami terus siaga dan menjaga ketertiban,” ujar Kapolres.
Sementara itu dua orang mahasiswa Universitas Malikussaleh juga mengalami luka akibat lemparan batu dan saling dorong dengan pihak kepolisian.
“Pas mau keluar pagar kena lemparan batu, kenanya dibagian kepala,” ungkap Seorang mahasiswi Unimal Ridha Humaira.
BACA JUGA: LMND Aceh Minta Polisi Bebaskan Mahasiswa Ditangkap di Aceh Barat
Hal yang sama juga dirasakan oleh Khalid mahasiswa Universitas Malikussaleh.
“Saat saya naik ke mobil untuk bilang kepada petugas agar tidak menyiram kami. saya ditarik secara paksa hingga punggung saya kesakitan,” jelas Khalid. (*)
