LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Dalam upaya memastikan keterjangkauan dan pemerataan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi seluruh masyarakat Kota Subulussalam, ketua Komisi B DPRK Subulussalam meminta Pertamina untuk mendistribusikan BBM 1000 (Seribu) liter per Kecamatan di Kota Subulussalam.
Sebelumnya, ketua Komisi B Hasbullah, telah mengeluarkan rekomendasi pembatasan pembelian BBM di SPBU Oyon.
Kebijakan ini terbukti mampu mengurai kemacetan serta menekan praktik pembelian berulang untuk dijual kembali yang selama ini menjadi penyebab antrean panjang di SPBU Kota Subulussalam.
Pun demikian, Ketua Komisi B DPRK Subulussalam ini, kembali menerima laporan bahwa masyarakat di Kecamatan Rundeng, Longkib, dan Sultan Daulat mengalami kesulitan mendapatkan BBM lantaran jarak tempuh menuju SPBU utama di pusat kota.
Tentunya, kondisi itu berpotensi menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat di tiga kecamatan tersebut.
“Saya selaku Ketua Komisi B DPRK Subulussalam meminta kepada pihak Pertamina, SPBU, dan instansi terkait agar segera mendistribusikan BBM seribu liter khusus ke tiga kecamatan di Kota Subulussalam ini, dikarenakan jarak tempuh yang begitu jauh,” ujar Hasbullah, Jumat, (5/12/25).
Hasbullah berharap, pendistribusian nantinya dilakukan secara terjadwal dan terkoordinasi, sehingga masyarakat di wilayah tersebut dapat memperoleh BBM secara merata, tanpa harus menempuh jarak jauh yang membebani biaya dan waktu.
Dalam komitmennya, Komisi B DPRK Subulussalam akan terus mengawasi proses distribusi dan berkoordinasi dengan semua pihak agar pelayanan kebutuhan energi masyarakat berjalan lancar dan adil.
“Semoga langkah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat dan memastikan ketersediaan BBM yang merata di seluruh wilayah Kota Subulussalam,” tandas Hasbullah.
Terdapat Dua SPBU di Kota Subulussalam, pantauan saat ini, dikedua SPBU tersebut, dipenuhi antrean yang mengular hingga ratusan meter. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah segera merekomendasikan hal tersebut ke pihak pertamina guna untuk kepentingan masyarakat setempat. (*)
