Nasional

UNESCO Tetapkan Hikayat Aceh dan 2 Lainnya Jadi Memory of the World

333
×

UNESCO Tetapkan Hikayat Aceh dan 2 Lainnya Jadi Memory of the World

Sebarkan artikel ini
UNESCO
Penyerahan 3 sertifikat dari UNESCO di Gedung Utama Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat.

LINEAR.CO.ID | JAKARTA – United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan Hikayat Aceh sebagai Ingatan Kolektif Dunia (Memory of the World) pada Sidang Dewan Eksekutif ke-216 UNESCO di Paris pada tanggal 10-14 Mei 2023. Sertifikat penetapan tersebut diterima oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, di Gedung Utama Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat.​Senin, (03/07/2023).

Selain hikayat Aceh, UNESCO juga menetapkan dua lainnya yaitu Pidato Soekarno ‘To Build the World Anew’, dan Pertemuan Pertama Gerakan Non-Blok.

BACA JUGA: Situasi Global Masih Tidak Stabil, Presiden Ingatkan Jajaran Waspadai Potensi Krisis

Pengakuan ini menjadi bukti nyata akan keunggulan Indonesia dalam diplomasi budaya internasional. Dengan ditetapkannya tiga arsip bersejarah ini sebagai Ingatan Kolektif Dunia, Indonesia berhasil memperkenalkan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam dokumen-dokumen tersebut kepada dunia. Selain itu, penghargaan ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam upaya pelestarian dan promosi kekayaan budaya serta sejarah nasional dan dunia.

Teuku Faizasyah mengungkapkan penetapan ini bukan merupakan tujuan akhir, melainkan bagian dari langkah bersama untuk menjaga nilai sejarah kita hingga generasi-generasi yang akan datang.

Semoga penetapan ini menjadi keberlanjutan pengakuan UNESCO atas hal penting lainnya di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah.

BACA JUGA: DPR Sepakati Untuk Naikkan Dana Desa Menjadi Rp2 Miliar

Penyerahan tiga sertifikat yang diserahkan oleh Wakil Tetap Indonesia di UNESCO, Prof. Ismunandar. Menjadi Momen bersejarah dan bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, serta sinergi antara para ahli, pemerintah, dan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan arsip dokumenter Indonesia.​

Dengan penambahan tiga sertifikat tersebut, Indonesia memiliki 11 dari total 496 dokumen Ingatan Kolektif Dunia yang telah ditetapkan UNESCO. Delapan lainnya adalah Arsip VOC, Arsip Konfrensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Nagarakartagama, dan Cerita Panji. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *