Aceh Timur
Beranda | Tragedi Banjir Aceh Timur: Satu Keluarga Meninggal, Jenazah Terangkat dari Makam

Tragedi Banjir Aceh Timur: Satu Keluarga Meninggal, Jenazah Terangkat dari Makam

LINEAR.CO.ID | ACEH TIMUR – Warga Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, dikejutkan oleh penemuan sesosok jenazah yang sudah terbungkus kain kafan di dalam sebuah rumah setelah banjir surut, Senin (1/12/2025). Menurut keterangan warga setempat, Sapri, jenazah tersebut diduga terangkat dari makam dan terbawa arus banjir hingga masuk ke pemukiman.

“Saya tidak menyangka melihat hal seperti itu. Saat banjir surut dan pemilik rumah mulai membersihkan halaman, ternyata ada mayat yang terbawa arus masuk ke dalam rumah,” ujarnya.

Awalnya, pemilik rumah mengira bahwa tumpukan kain di dalam rumahnya hanyalah sampah sisa banjir. Namun setelah diperiksa lebih dekat, ia menyadari bahwa itu adalah jenazah yang masih terbungkus kain kafan.

Setelah dilakukan pencarian, keluarga dari jenazah tersebut akhirnya datang dan mengenali bahwa mayat itu merupakan ibu mereka yang telah dimakamkan satu tahun lalu. Kondisinya ditemukan masih utuh. Sapri juga menambahkan bahwa di wilayah tersebut terdapat penemuan jenazah lain yang ikut terangkat dan tersangkut di tiang akibat derasnya arus banjir.

Lima Anggota Keluarga Meninggal Saat Menerobos Banjir

Banjir besar di Aceh Timur juga menyebabkan berbagai insiden tragis lainnya. Di Kecamatan Madat, satu keluarga yang terdiri atas lima orang dilaporkan meninggal dunia ketika mencoba menerobos banjir menuju lokasi pengungsian. Kendaraan yang mereka tumpangi terseret arus kuat sebelum akhirnya hanyut.

Haji Uma Salurkan Bantuan DPD RI Peduli Banjir kepada Warga Kuala Simpang

“Arusnya sangat kuat dan datang tiba-tiba. Kami melihat mobil itu terguling beberapa kali sebelum hilang terbawa arus,” kata seorang saksi mata, Herawati dilansir Liputan 6

Ribuan Warga Mengungsi dan Kekurangan Logistik

Hingga Senin (1/12/2025), ribuan warga terdampak banjir masih bertahan di tenda-tenda darurat. Mereka membutuhkan suplai makanan, air bersih, obat-obatan, serta selimut.

“Kami kekurangan makanan dan air. Anak-anak mulai sakit karena udara dingin dan kondisi yang tidak nyaman,” ujar Yusnidar, salah satu pengungsi.

Akses ke Daerah Pedalaman Lumpuh Total

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur melaporkan bahwa akses menuju sejumlah wilayah di pedalaman masih lumpuh total. Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, Ashadi, menyebut kondisi medan yang sulit menghambat proses evakuasi.

“Jumlah korban cukup banyak dan wilayah terdampak sangat luas. Akses ke daerah pedalaman, seperti Pante Bidari, lumpuh total. Kami memprioritaskan evakuasi korban selamat sambil terus mencari yang masih hilang,” katanya.

Politik Memanas APBK Belum Disahkan, Disorat Eks Dewan Subulussalam

Sementara itu, Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, memperkirakan jumlah korban meninggal akibat banjir ini telah mencapai lebih dari 30 orang, dengan korban terbanyak berasal dari Kecamatan Pante Bidari.

“Dua korban telah dievakuasi kemarin, dan satu lagi ditemukan di Peureulak Barat setelah sebelumnya hilang terseret arus saat berusaha menolong warga lain,” ujarnya.

×
×