LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya) kekurangan mobil pemadam kebakaran (Damkar).
Hingga hari ini, instansi tersebut hanya memiliki enam unit armada, itu pun hanya tiga unit yang layak pakai.
“Secara keseluruhan, kita hanya memiliki enam unit mobil pemadam, itupun hanya tiga unit yang bisa dioperasikan,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBK Abdya, Armayadi, Salasa (18/3/2025) di Blangpidie.
Dari enam unit itu, kata Armayadi, tiga unit lainnya mengalami rusak parah karena faktor usia, itu pun bukan aset Abdya, melainkan masih milik Pemerintah Aceh.
“Dari enam unit itu, tiga unit milik Pemerintah Abdya, sementara tiganya lagi sampai hari ini secara administrasi masih milik Pemerintah Aceh,” ujarnya.
Tiga unit Damkar milik pemprov itu, jelas Armayadi, untuk penyemprotan air masih bisa, tapi tidak bertahan lama, karena mesinnya cepat panas.
“Maka, kalau terjadi kebakaran, terpaksa kita harus fokus pada tiga unit Damkar lainnya sebagai armada utama,” ujar Armayadi.
Selama ini, jelas Armayadi, tiga unit mobil itu cuma bisa digunakan sebagai armada pembantu, karena kendalanya bermasalah pada mesin penyedot air.
“Mesin sedotnya sudah lemah, sehingga lama prosesnya. Maka tidak jarang proses pemadaman api terpaksa harus kita kerahkan dari pos-pos lain,” ujar Armayadi.
Ketiga unit mobil yang masih layak itu, kata Armayadi, ditempatkan di Pos Induk BPBK Abdya di Blangpidie, Pos Lamainong, Kuala Batee, dan Pos Kecamatan Manggeng.
Namun demikian, kata Armayadi, untuk Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) sudah hampir rampung di Abdya, hanya tinggal di Kecamatan Setia dan Tangan-Tangan.
“Insya Allah, tahun depan semuanya sudah selesai,” sebutnya.
Ke depan, sambung Armayadi, pihaknya akan terus berupaya melobi ke pemerintah provinsi dan Pusat untuk penambahan armada Damkar.(*)