LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Warga Gampong Alue Dawah, Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya (Abdya), Ira Maya, mendesak pemerintah menutup seluruh aktivitas pertambangan di wilayah mereka. Keberadaan tambang diduga turut berdampak pada air bersih yang kini menjadi masalah serius, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun masjid setempat.
“Saat kemarau, debu beterbangan, saat hujan banjir datang membawa tanah yang menutup saluran air. Malam hari, kebisingan membuat kami terganggu,” ujar Ira. Sabtu (27-10-2025).
Sejak 2010, Ira mengaku terus menyuarakan persoalan ini, tetapi belum ada tindakan nyata dari pemerintah. Janji perbaikan, termasuk penyediaan air bersih hingga kini juga belum terealisasi.
Ira menyebut salah satu perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut adalah PT Juya Aceh Mining (SMD). Tambang ini berada di kawasan perbukitan desa, hanya sekitar 300 meter dari permukiman dan masjid.
“Kolam pengambilan batu sudah sangat dalam dan letaknya dekat jalan nasional. Akibatnya, sumber air untuk masjid hilang,” kata Ira.
Meski warga tidak menolak pembangunan, Ira menegaskan aktivitas tambang sebaiknya dihentikan jika lebih banyak merugikan masyarakat.
“Kami yang merasakan dampak langsung setiap hari. Pemerintah jangan menutup mata,” tegasnya.(*)
