Abdya
Beranda | Sinyal Mutasi Besar Besaran, Safaruddin, Pejabat di Abdya Segera di Evaluasi

Sinyal Mutasi Besar Besaran, Safaruddin, Pejabat di Abdya Segera di Evaluasi

Foto : Bupati Abdya Safaruddin saat melakukan pengecekan terhadap peserta apel di halaman kantor bupati setempat.

LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin memberikan sinyal akan segera melakukan mutasi atau perombakan posisi pejabat. Baik selon II, III dan IV. Selasa 27-05-2025.

Safaruddin menegaskan, rotasi itu tidak hanya bagi pejabat eselon II, III dan IV, namun bagi staf yang sudah berada puluhan tahun di bidang sama juga akan dilakukan rotasi.

Maka dari itu, Safaruddin meminta kepada Kepala Dinas Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) supaya segera menyiapkan berkas rotasi terhadap para pejabat di Abdya.

“Semua sudah ada catatan sama saya, bagi staf yang sudah 10 sampai 15 tahun bertahan hanya di bidang itu saja tapi latar belakang pendidikannya tidak ideal disana, maka juga akan kita rotasi ke dinas atau instansi linear dengan kemapuan yang dia miliki,” kata Safaruddin.

Kemudian, Safaruddin juga mengingatkan kepada pejabat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya dan Dinas Kesehatan (Dinkes) supaya terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Sebab, kata dia, selama ini masih banyak keluhan masyarakat yang dia terima, baik itu di rumah sakit maupun layanan medis di tingkat Kecamatan yang belum memberikan kebaikan seperti yang sudah-sudah.

Jamaluddin Idham Anggota DPR-RI Fraksi PDIP Serahkan Bus Operasional Untuk Abuya Syehk H. Amran Waly Al-Khalidi

“Jangan merasa karena disana banyak tim sukses Safaruddin tidak akan berani mengambil kebijakan. Perlu saya ingatkan bahwa saya tidak suka di intervensi, karena semakin orang merasa dekat dengan saya, maka saya akan mengambil kebijakan itu sesuai dengan kehendak saya,” tegasnya.

Khusus Direktur RSUTP Abdya, Safaruddin meminta supaya tenaga medis non Aparatur Sipil Negara (ASN) kalau memang kinerjanya tidak bagus maka segera di evaluasi dan diganti dengan tenaga medis baru.

“Pak direktur harus tegas, jangan sampai di kompori oleh dokter-dokter disana. Kemudian Kadis kesehatan, perlu saya sampaikan bahwa Puskemas butuh pelayanan, dan saya sudah dengar bahwa BPJS tidak mau klaim lagi karena tidak ada layanan rawat inap disana,” sebutnya.

Atas permasalahan itu, Safaruddin meminta kepada Kadis kesehatan untuk segera mencari solusi. Apabila tidak memiliki solusi jangka pendek maka harus dicari solusi jangka panjang guna mengatasi permasalah tersebut.

“Kalau memang layanan rawat inap sudah ditutup maka harus disampaikan permasalahannya agar masyarakat tahu, jangan sampai warga datang pelayanan sudah tidak ada sehingga ini dapat menyalahkan puskesmas,” jelasnya.

Tak Ada Apel pagi, Safaruddin Ajak Orang Tua Murid Dampingi Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah

Tidak hanya terkait pelayanan, dirinya juga meminta kepada kadis kesehatan supaya kedepan setiap puskesmas harus ada dokter. Guna memenuhi kebutuhan itu, Safaruddin meminta agar segera disiapkan formulasinya walaupun regulasi semakin rumit.

“Tentunya untuk menjawab semua itu dibutuhkan inovasi dari kepala dinas untuk merumuskan formulasi kebijakan yang baik tanpa melanggar dan meninggalkan konsederan hukum dan peraturan-peraturan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Safaruddin juga meminta kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bersama kepala sekolah segera mengevaluasi dan memanfaatkan Badan Pengawas sekolah serta Baper Zakat pendidikan untuk memformulasikan kebijakan baru.

“Saya beri waktu dalam seminggu ini formulasi itu sudah selesai dirumuskan, kalau memang nanti ada teman-teman di bidang yang tidak mau bekerjasama sampai kepada saya, karena tidak akan selesai pekerjaan tanpa kerjasama,” tegasnya.(*)

Polres Abdya di Anugerahi Penghargaan Oleh Polda Aceh Usai Banyak Ungkap Premanisme