Subulussalam

Sempat di Normalisasi, Sungai Penuntungan Meluap ke Badan Jalan Nasional

251
×

Sempat di Normalisasi, Sungai Penuntungan Meluap ke Badan Jalan Nasional

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Jalan lintas nasional di Aceh, bagian wilayah Barat Selatan (Barsela), tepatnya di Kota Subulussalam ini kerap sekali dilanda banjir. Bahkan, menjadi langganan tahunan di daerah itu.

Pasalnya, Jalan nasional tersebut, menyeberangi aliran Sungai Penuntungan, yang sebelumnya telah di lakukan normalisasi di sepanjang sungai itu.

Kendati, menurut Safran Kombih, SH MH, yang mengaku sebagai Pemerhati Kebijakan Pemerintah Kota Subulussalam, dia sangat menyayangkan anggaran normalisasi sungai tersebut, yang tidak memberikan dampak positif terhadap daerah setempat.

“Anggaran untuk pekerjaan normalisasi di sepanjang sungai penuntungan itu kian besar, namun kita menduga tidak ada dampaknya sama sekali,” terang Safran Kombih, Kamis, (26/10/23).

Selain intensitas curah hujan yang sangat lebat, mengakibatkan Sungai Penuntungn meluap, ditambah lagi air kiriman dari Hulu. Hingga, meredam sebagian badan jalan nasional lintas Aceh Sumut di wilayah Kota Subulussalam itu.

Baca Juga :  Terkait FPR PT SPT, Hasbullah Heran dan Sarankan Wako Evaluasi SKPK di Subulussalam

Disini, Safran meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengusut pembangunan Normalisasi dan tanggul Banjir di Sungai Penuntungan wilayah I dan II daerah kota subulussalam itu.

“Anggaran normalisasi nya kurang lebih 15 M an, kami berharap agar pihak APH dapat segera mengusut secara konsisten sehingga ada kepastian hukumnya,” jelas, Safran.

Menurut Safran, di proyek itu tidak hanya berpotensi korupsi saja, melainkan adanya dampak kerugian secara sosial bagi warga yang sangat besar, ditambah lagi denganĀ  konstruksi yang dibangun tidak sesuai secara spesifikasi nya.

“Sebelumnya warga merasa lega ketika kedua lokasi tersebut dibangun oleh pemerintah karena mereka akan bebas atas ancaman banjir. Namun, pelaksanaan nya di lapangan kita menilai bangunan dan normalisasi tersebut tidak kokoh,” cetusnya.

Baca Juga :  Jual Beli Tanah Wakaf, Begini Perspektif Regulasi Nasional ala Praktisi Hukum

Disamping itu, menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kota Subulussalam, Dedy. Ia juga sangat merasa kecewa dengan SKPK dalam melakukan program normalisasi tersebut.

Dijelaskan Dedy, anggaran Normalisasi di sungai itu telah memakan anggaran yang cukup besar sekali.

“Saya menilai kajian yang dilakukan tidak maksimal, sehingga program kegiatan yg dilakukan tidak memenuhi target yang hendak di capai dari program tersebut,” terang, Dedy.

Saat ini, linear.co.id belum dapat mengkonfirmasi pihak SKPK, terkait Normalisasi di aliran Sungai Penuntungan tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *