LINEAR.CO.ID | BANDA ACEH – Arsa Rijaya Entertainment berhasil mencatatkan debut gemilang sebagai promotor baru di Aceh. Melalui konser bertajuk “LARAFEST” yang digelar di Taman Budaya Banda Aceh pada 26 Oktober 2025, ribuan penonton larut dalam suasana penuh kenangan dan emosi.
Sejak sore hari, area Taman Budaya tampak dipadati pengunjung. Tanpa ada ruang tersisa, tanpa pelanggaran norma, semuanya tertib namun hangat. Saat band Last Child naik ke panggung, sorak penonton pecah. Lagu demi lagu mereka membangkitkan kembali ingatan masa lalu, membawa semua yang hadir pada masa-masa di mana lirik lagu Last Child punya cerita dan kenangan tersendiri bagi banyak orang.
Suasana sempat hening saat Last Child membawakan lagu “Mama”. Beberapa penonton terlihat meneteskan air mata, ada juga yang tersenyum sambil menahan haru. Lagu itu membuat banyak orang teringat pada sosok ibu dan kenangan masa lalu yang hangat.
Konser ini dibuka dengan penampilan band lokal Skorsing 2 Semester sebagai bentuk apresiasi terhadap potensi musisi Aceh.
“Kami percaya, cara terbaik menghidupkan industri ini adalah dengan mulai memberdayakan SDM lokal,” ujar tim penyelenggara.
Kejutan lain datang dari Mentari Novel, yang tampil untuk pertama kalinya di Aceh. Dengan vokal khas dan lagu penuh makna, Mentari menghadirkan warna baru bagi suasana malam itu.
“Ini baru awal. Tapi dari sinilah kami belajar, bahwa mimpi bisa tumbuh dari keberanian untuk mulai,” ungkap Muhammad Rezqi, selaku Direktur Utama Arsa Rijaya Entertainment.
Melalui konser ini, Arsa Rijaya Entertainment tidak hanya menghadirkan hiburan, tapi juga membangkitkan semangat dan kenangan, membuktikan bahwa industri musik Aceh tengah menuju babak baru yang lebih hidup dan penuh harapan.
