LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) Perseroan Terbatas (PT) Mandiri Sawit Bersama (MSB) yang beroperasi di Kampong Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Diduga mencemari lingkungan, sehingga warga setempat meminta pertanggungjawaban. Jumat, (21/3).
Hal ini ditandakan dengan rekaman amatir warga yang sampai ke media ini. Dalam rekaman itu, memperlihatkan cairan yang berwarna keruh diduga berasal dari PMKS PT MSSB mengalir langsung ke bantaran Sungai Batu-Batu.
Tentunya sangat beresiko terhadap lingkungan maupun kesehatan masyarakat sekitar. Lantaran, keseharian warga disana masih bergantung terhadap Sungai Batu-Batu tersebut.
Oleh karena itu, Muzir Maha meminta menejer PT MSB untuk bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh produktivitas PMKS PT MSB.
Tidak hanya itu saja, Muzir pun meminta Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah Kota Subulussalam, segera melakukan investigasi dan penindakan terhadap siapa saja yang secara sengaja melakukan pencemaran lingkungan sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup.
“Kita warga setempat meminta APH untuk segera menginvestigasi kerusakan lingkungan yang sebabkan oleh produktivitas PMKS PT MSB Namo Buaya ini,” ungkap Muzir.
Muzir juga menambahkan pembiaran yang dilakukan perusahaan terhadap perusakan lingkungan ini dapat menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat. Ditambah lagi jarak perusahaan PT MSB sangat terlalu dekat dengan pemukiman warga dan tentu sangat beresiko.
Kendati demikian, perlu adanya mitigasi maupun solusi yang harus diberikan PT MSB kepada masyarakat sekitar.
Muzir pun meminta kepada Pemerintah segera mengambil tindakan tegas, agar perusaahaan tidak terbiasa melanggar aturan dan etika lingkungan.
Untuk sementara media ini belum mendapatkan tanggapan resmi baik dari perusahaan maupun Dinas terkait. (*)