LINEAR.CO.ID | DENPASAR – Pj wali Kota Lhokseumawe Dr.DRS Imran mendampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, meninjau langsung progres pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali.
Peninjauan dilakukan guna memastikan pembangunan TPST berjalan sesuai rencana. Hal ini mengingat puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali akan berlangsung pada November mendatang.
“Salah satu topik penting yang dibahas dalam forum G20 adalah persoalan perubahan iklim, dan salah satu isunya mengenai pengelolaan sampah yang tidak tertangani dengan baik. Karena itu, pemerintah Indonesia mendorong agar penanganan sampah di Bali khususnya di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan dikelola secara baik,” ujar Tito.
Baca Juga: Pj Walikota Lhokseumawe Hapus Pengadaan Kendaraan Dinas
Sementara itu Pj. Walikota Imran mengapresiasi progres pembangunan TPST tersebut yang berjalan baik dan berharap TPST serupa akan dibangun di Kota Lhokseumawe untuk meningkatkan layanan pengelolaan sampah.
“Saat ini kita sedang melakukan kajian terkait dengan strategi pengelolaan sampah di Kota Lhokseumawe. Hal ini dilakukan agar formula penanganan sampah yang ada benar-benar tepat. TPST ini salah satu bagian penting guna mengurangi dampak penumpukan sampah yang terjadi di baik dari Gampong hingga Kota,” tutur Imran.
Imran melanjutkan saat ini ia sedang bekerja keras untuk menangani sampah yang menjadi salah satu penyebab banjir di Kota Lhokseumawe.
Baca Juga: Terkait Calon PJ Bupati Nagan Raya Ini Kata Cut Intan
“Banyaknya sampah mengendap dan menyumbat berbagai saluran air di Lhokseumawe, menyebabkan banjir ketika hujan turun. Kita sudah melakukan berbagai upaya pembersihan, termasuk dengan menurunkan alat-alat berat dan aksi gotong royong. Kini dampaknya genangan air lebih cepat turun” jelasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa permasalahan sampah menjadi fokus utama Imran dalam menjalankan kepemimpinannya sebagai Pj Walikota Lhokseumawe. Imran bersama OPD terkait telah melakukan studi tiru ke 3 kabupaten hasil rekomendasi Mendagri Tito yaitu Banyuwangi, Jembrana dan Klungkung guna meramu konsep pengolahan sampah untuk mengurangi volume sampah yang ada di Kota Lhokseumawe.