LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Kalangan petani sawit di Gampong Pasar Kota Bahagia, kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sangat resah terhadap maraknya pencurian buah sawit atau tandan buah segar (TBS) di daerah itu. Sabtu (20-01-2024)
Maswandi seorang petani sawit menuturkan TBS sawit yang dicuri mencapai 2 ton jika di kalkulasi tiap bulannya. Jumlah tersebut nilai kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta yang harus ditanggung petani.
“Kebun saya di Dusun Jambe Reu hampir tiap bulan mengalami pencurian buah, bahkan terindikasi penjarahan karena melibatkan banyak orang, jika dua hari seminggu saja tidam kekebun maka sudah dipastikan buah sawit siap panen tidak akan selamat dari aksi pencurian”. Katanya
Persoalan ini, lanjutnya, sebenarnya sudah terjadi semenjak beberapa tahun lalu dan menjelang akhir tahun makin marak.
Akibat dari penjarahan tersebut, tambahnya, pendapatan petani ikut tergerus bahkan mengancam keberlanjutan produksi TBS sawit, apalagi mereka juga merusak pohon, karena yang diambil itu buah belum matang, kerugiannya jauh lebih besar.
“Kami minta aparat tegas, petani sudah resah dan pendapatan mereka jelas semakin berkurang. Kalau ini dibiarkan, kasihan nasib petani masyarakat yang mengelola kebun,” ujarnya.
Sementara itu Agus warga Gampong Lhok Gajah juga mengalami hal yang sama.
Agus mengatakan, aksi pencurian itu sudah tergolong nekat dan berani. ” Para pencuri ini melancarkan aksinya disiang hari”. Lanjutnya, pernah sekali kejadian, saat itu dirinya baru saja siap memanen. Karna kelelahan buah sawit itu tidak sempat di pilih. Saat dia istirahat di pondok dia melihat ada orang mengendap ngendap mengambil buah sawit yang di panen tadi”. Saat ditegur pencuri itu langsung kabur”. (*)



Komentar