Abdya
Beranda | Petani Rukon Dame Murka, Limbah PT LKT Cemari Lahan Pertanian

Petani Rukon Dame Murka, Limbah PT LKT Cemari Lahan Pertanian

LINER.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Sejumlah petani di Desa Rukoen Dame, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh melakukan aksi protes terhadap PT Leuser Karya Tambang (LKT) karena diduga menyebabkan puluhan hektar sawah tercemar limbah lumpur.

Aksi yang dilakukan warga di area persawahan Geunang Jaya pada Jum’at (2/2/2024) tersebut bukan tanpa alasan, mereka menyesalkan sikap perusahaan yang dianggap abai akan tanggungjawab terhadap lingkungan.

Selain menyampaikan aspirasi secara orasi di depan awak media, para petani yang mengatasnamakan diri Aneuk Blang (anak sawah) itu juga membawa alat peraga aksi yang menuntut perusahaan dapat menyelesaikan perkara limbah lumpur.

Tarmizi Zainun, salah seorang petani menyebutkan bahwa terkait imbas limbah lumpur tersebut sudah pernah dilakukan audiensi dengan pihak perusahaan, bahkan perusahaan saat itu mengaku akan menanganinya.

“Kami sudah pernah melakukan audiensi dengan pihak PT LKT, tapi hingga saat ini belum ditanggapi dan dipenuhi oleh pihak PT tersebut,” kata Tarmizi, yang merupakan Tuha Peut Desa Rukoen Damai.

Polres Abdya di Anugerahi Penghargaan Oleh Polda Aceh Usai Banyak Ungkap Premanisme

Ia menambahkan, akibat dari limbah PT LKT puluhan hektar persawahan tidak bisa ditanami padi, masalahnya mulai dari penaburan bibit, penyemaian bahkan juga terjadinya gagal tanam dan panen.

“Untuk luas area sawah terimbas lebih kurang 20 hektare. Di sini tempat kami mencari rezeki, tetapi sekarang telah terimbas lumpur,” ucap Tarmizi.

Bukan lahan sawah saja, sejumlah hektare lahan perkebunan milik warga juga terdampak. Bahkan, sejumlah tanaman batang sawit masyarakat telah mulai menguning akibat limbah tersebut.

“Mayoritas masyarakat di sini petani dan pekebun. Jika sawah dan perkebunan kami dicemari oleh limbah lumpur seperti ini, bagaimana kami mencari nafkah untuk keluarga kami,” keluh Tarmizi, disauti puluhan masa aksi.

Mereka meminta, jika permasalahan dan keluhan masyarakat tersebut tidak segera ditanggapi oleh pihak PT LKT, Ia meminta perusahaan bijih besi itu untuk berhenti beroperasi.

Usai Ditunjuk Sebagai PLH, Kadis DSI Abdya Langsung “Tancap Gas”

“Keluhan kami ini sudah berulang kali kami sampaikan, tapi belum ada aksi nyata dari pihak PT LKT. Jika keluhan ini tidak segera ditangani, kami meminta pemerintah untuk segera turun tangan,” tuturnya.

Sementara itu, Humas PT LKT Nasrullah menjelaskan bahwa, terkait dengan limbah lumpur yang dimaksud oleh masyarakat tidak ada keterkaitannya dengan perusahaan. Namun walaupun demikian, perusahaan akan tetap membantu kebutuhan masyarakat.

“Kita akan berbuat yang terbaik demi masyarakat di lingkungan perusahaan. Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan aparatur desa dan tokoh masyarakat dan warta. InsyaAllah akan segera kita bantu,” kata Nasrullah terkait dengan aksi protes petani di area persawahan Geunang Jaya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *