LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memiliki banyak lokasi wisata natural yang belum tersentuh, ibarat surga yang tersembunyi. Salah satunya adalah air Terjun Ceuraceu.
Masalah keindahan alam, Abdya tak kalah dengan tempat-tempat wisata unggulan di Indonesia, ia menyimpan pesona alam yang luar biasa. Yang sedang di ulas ini adalah Air Terjun Ceuraceu yang terletak di Kecamatan Kuala Batee tepatnya berada di Desa Drien Beurumbang.
Salah satu Desa hasil dari pemekaran Gampong Krueng Batee. Pada suatu hari saya diajak oleh teman untuk mengunjugi Air Terjun Ceuraceu itu. Sebetulnya belum pernah sama sekali di pemandian itu.
Untuk mencapai lokasi air terjun dengan 7 tingkat ini kita bisa menempuh jarak 6 km dengan waktu tempuh 15 menit menggunakan motor dari pusat kota Blangpidie.
Menuju Ceuraceu, kita harus melewati kawasan hutan dan sungai kecil yang arusnya cukup deras, serta jalur bebatuan yang sedikit terjal.
Karena tidak memiliki akses yang cepat, kekuatan fisik sangat dibutuhkan untuk mencapai lokasi Air Terjun Ceuraceu.
Sepanjang perjalanan menuju air terjun, kita akan dimanjakan rerimbunan pohon pala milik warga serta perbukitan yang indah.
Akar batang yang menggulung seperti ular juga akan menjadi hal biasa di sini serta suara nyanyian burung.
Jika sudah lelah saat perjalanan sesekali kita berpose ria bak model ditempat yang tidak pernah dijumpai dihutan manapun.
Hawa di sini sejuk dan bahkan cukup membuat menggigil jika kita tak terbiasa dengan suhu dingin.
Aliran air sungai di alam ini berkelok-kelok lalu berbenturan dengan bebatuan yang akhirnya menghasilkan nada-nada yang indah di telinga.
Suara kicauan burung murai terdengar syahdu dan menentramkan pikiran, inilah karya Tuhan yang indah.
Setelah menempuh jarak 1 atau 2 jam perjalanan, gemericik air sayup-sayup terdengar memecah kesunyian alam. Air terjun Ceuraceu sudah makin dekat.
Setiba di lokasi air terjun, segala beban sepanjang perjalanan pasti akan terbayar lunas. Pasalnya, air terjun Ceuraceu ini tidak hanya memiliki ketinggian lebih kurang 15 meter, tetapi juga bertingkat 7.
“Perjalanan menuju lokasi air terjun cukup menantang apalagi dengan berjalan kaki. Namun semuanya itu terbayar lunas saat menikmati percikan air terjun bertingkat 7 ini”.
Ditambah lagi kesejukan alam sekitar. Air terjun ini ibarat gadis cantik yang bersembunyi dan belum tersentuh,” ungkap Agustiar, salah satu pemuda setempat.
Pemerintah daerah bisa mengembangkan potensi wisata air terjun Ceuraceu menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Berada di balik pohon yang rindang, air terjun Ceuraceu, selain menjadi lokasi wisata dengan bebatuan bertingkat, juga bisa dijadikan arena trakking dan kemah bagi para pecinta alam. Dan ini potensi yang harus dikembangkan agar bisa memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar.
Kami mencoba untuk turun demi dapat menikmati panorama air terjun ini dari bawah. Aksi menuruni bukit pun harus dilakukan, sekitar 5 meter dengan batu-batu yang terjal dan medan yang licin harus dilewati. Akhirnya kami dapat sampai bawah dengan selamat.
Dari bawah air terjun terlihat bak permadani, airnya yang dingin membelai wajah. Jika ingin sekadar berendam dengan aliran yang lebih tenang, cukup menjauh saja dari derasnya curahan air terjun ceuraceunya, kolamnya cukup dangkal sehingga cocok untuk berendam melepas lelah.
Jangan lupa abadikan dengan camera, berfoto dengan latar air terjun pun menimbulkan kepuasan tersendiri.
Jadi sebelum bergerak ke air terjun ini, siapkan bekal seperlunya. Menikmati santap siang di air terjun ini juga menjadi hal yang menarik. Patut untuk dicoba, setidaknya sekali dalam seumur hidup.
