LINEAR.CO.ID | LHOKSEUMAWE – Kementerian Dalam Negeri melalui BKKBN melaksanakan kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Tahun 2025 di Kota Lhokseumawe, Kamis (23/20/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mendukung keberhasilan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), serta percepatan penurunan stunting di daerah.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Lhokseumawe, Salahuddin, S.ST, MSM, hadir sebagai salah satu narasumber utama bersama Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe. Keduanya menyampaikan paparan mengenai strategi dan praktik terbaik yang telah dijalankan pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan keluarga serta percepatan penurunan stunting di Kota Lhokseumawe.
Dalam paparannya, Kadis DP3AP2KB menegaskan bahwa isu stunting masih menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Lhokseumawe. Berdasarkan hasil survei terbaru, prevalensi stunting di Lhokseumawe saat ini tercatat 20,1%, dan pemerintah daerah menargetkan penurunan menjadi 14% sesuai amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Upaya percepatan penurunan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor — mulai dari perangkat daerah, TP PKK, dunia usaha, hingga masyarakat. Pola asuh, gizi, dan lingkungan menjadi tiga pilar utama yang harus diperkuat,” ujar Salahuddin.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sejumlah program unggulan DP3AP2KB Kota Lhokseumawe, di antaranya:
Pendampingan keluarga berisiko stunting melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh gampong.
Penyuluhan gizi seimbang bagi calon pengantin, ibu hamil, dan keluarga dengan balita.
Program “Bapak Asuh Anak Stunting” (BAAS) untuk memperkuat partisipasi masyarakat dan CSR perusahaan.
Kelas Remaja dan Pusat Informasi Konseling (PIK-R) sebagai wadah pembinaan remaja untuk mencegah perkawinan usia anak dan kehamilan berisiko.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe menekankan pentingnya peran keluarga sebagai benteng pertama dalam pencegahan stunting. “PKK berperan aktif melalui kader posyandu, dasawisma, dan gerakan dapur sehat atasi stunting (Dashat). Kami terus mendorong keluarga agar menerapkan pola makan bergizi seimbang dan kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan fasilitasi teknis ini diharapkan menjadi momentum memperkuat komitmen bersama antara BKKBN, pemerintah daerah, dan mitra kerja dalam membangun keluarga berkualitas serta mempercepat penurunan stunting di Kota Lhokseumawe menuju generasi emas 2045.


