Aceh Barat

Pengendara Sepmor Kritis Setelah Tabrak Kerbau

388
×

Pengendara Sepmor Kritis Setelah Tabrak Kerbau

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT – Seorang pengendara sepeda motor (Sepmor) kritis setelah menabrak hewan ternak kerbau berkeliaran di jalan raya.

Kejadian tersebut terjadi dijalan lintas antar kecamatan tepatnya Gampong Pasi Kumbang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. Jum’at 31 Maret 2023, sekira pukul 20.00 WIB.

Dilanjir dari AJNN, Maraknya ternak yang berkeliaran pada malam hari di jalan lintas penghubung antar kecamatan, Kabupaten Aceh Barat mulai menelan korban, seorang pengendara sepeda motor (Sepmor) dikabarkan kritis pasca menabrak satu ekor kerbau yang sedang terduduk tengah jalan.

Kabarnya, korban merupakan warga Gampong Tegal Sari, Kecamatan Pante Ceureumen, yang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta.

Berdasarkan penuturan salah seorang pengendara, Bushra RD mengatakan, saat melihat kejadian tersebut dirinya sedang melintas di lokasi yang sama.

Kondisi korban tergolong luka berat, sepeda motornya hancur dan kerbau yang ditabrak terkapar, sementara darah membasahi badan jalan daerah itu.

“Saya dari Gampong Padang Sikabu, Kecamatan Kaway XVI, menuju arah Meulaboh, jadi pas sampai di Gampong Pasi Kumbang, kejadiannya sekitar jam 20.00 WIB saat tarawih, setiba saya di sana, korban sudah dinaikan ke mobil untuk di bawa kerumah sakit di Meulaboh,” ucap Bushra.

Bushra menambahkan bahwa identitas korban saat itu belum diketahui, namun saat kejadian memakai seragam perusahaan tempat dirinya bekerja, hanya saja belakangan diketahui korban merupakan warga Gampong Tegal Sari, Kecamatan pante Ceureumen, Aceh Barat.

Dikatakannya, kerbau yang ditabrak korban kondisinya terkapar hanya ekornya saja yang bergerak, tak lama berselang karena kondisi hewan masih hidup, warga setempat segera menyembelih.

“Kalau namanya tidak diketahui, hanya menggunakan baju seragam perusahaan, kerbau yang ditabrak sampai terkapar, karena masih hidup kerbau itu segera disembelih di tempat,” ujarnya.

Bushra meminta pemerintah segera mengambil tindakan soal kerbau yang berkeliaran di jalan pada malam hari, apalagi jalan lintas itu juga menjadi penghubung Aceh Barat dengan Kabupaten Pidie, tak sedikit hewan ternak menjadikan badan jalan sebagai tempat lintas dan singgah.

“Selama ini, ternak yang dilepas liar itu terkesan dibiarkan oleh pemilik dan membahayakan pengendara,” ketusnya.

Bahkan, kejadian serupa kerap terjadi. Belum lagi, penerangan jalan yang tidak maksimal membuat pengendara yang melintas harus waspada.

“Saya sering pulang jam 03.00 WIB, mulai dari Gampong Beureugang sampai Tanjong, Kaway XVI, memang rawan kerbau dan terkesan dibiarkan, mungkin selama ini kejadian tidak ada yang tahu, dulu pernah kejadian serupa terjadi, korbannya orang tua dan tidak ada yang tahu. Penerangan jalan juga tidak begitu terang, jaraknya pun jauh-jauh,” jelasnya.

“Kita berharap Pemerintah mau peduli dengan hal ini, jangan sampai ada korban lagi dengan kasus yang sama,” pungkas Bushra.(*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *