Linear.co.id – Aceh Utara – Pengelolaan Dana Desa Biara Barat Kecamatan Tanah Jambo Aye Kabupaten Aceh Utara diduga tidak transparan dan berselemak masalah, akibatnya sejumlah warga Desa setempat menggeruduk kantor Camat Tanah Jambo Aye , mereka meminta Inspektorat dan penegak hukum untuk turun mengaudit dana desa dan periksa oknum Keuchik setempat. Hal itu disampaikan warga dalam aksi unjuk rasa yang digelar di halaman kantor camat setempat, Rabu (10/1/2024).
Pantauan Linear.co.id, Aksi unjuk rasa sejumlah warga berjalan tertib dan mematuhi aturan, sehingga semua uneg-uneg mereka sampaikan sambil menenteng spanduk bertuliskan.
“Kami masyarakat Gampong Biara Barat menyatakan mosi tidak percaya kepada pemerintah Gampong, khususnya Geuchik Biara Barat dan Lembaga Tuha Peut. Oleh karena nya kami mendesak Tim Inspektorat Aceh Utara melalui Camat Tanah Jambo Aye untuk mengaudit Dana Desa dari 2019 hingga 2023,” ungkap warga Biara Barat.
Koordinator aksi unjuk rasa, Muhammad Ramzi yang juga mantan Ketua Lembaga Tuha Peut menyampaikan langsung keinginan warga kepada pihak Muspika yang disambut langsung Sekcam, M. Yusuf, Camat Fauzi Saputra, S.STP, Kapolsek Herman S dan pihak Koramil. Audiensi dengan warga berlangsung di ruang Sekcam sekitar setengah jam.
“Kami menginginkan Inspektorat segera turun ke desa Kami untuk mengaudit dana desa 2019 sampai 2023. Kami, berencana tidak menyelenggarakan Musrenbang (Musyawarah Rencana pembangunan) sebelum dana desa ini diaudit,” kata Muhammad Ramzi dalam ruangan itu dihadapan Muspika.
Di depan Camat dan Kapolsek, Muhammad Ramzi juga mengungkapkan sejumlah permasalahan dan bobroknya kinerja pemerintah desa Biara Barat. Seperti dugaan pemalsuan tanda tangan Tuha Peut pada dokumen negara hingga masalah pemecatan terhadap ketua Tuha 4 diawal Tahun 2023.
Menanggapi hal tersebut, Camat Tanah Jambo Aye Fauzi Saputra meminta segala bentuk keinginan masyarakat Desa Biara Barat agara dituangkan dalam sebuah surat resmi kepada pihaknya.
“Oleh Kami nantinya merekomendasikan untuk diteruskan ke pemerinah kabupaten Aceh Utara dan hari ini kami juga akan mengeluarkan surat untuk kabupaten mengenai kejadian (aksi) hari ini,” ujar Fauzi kepada sejumlah warga.
Terkait pertanyaan, kapan Inspektorat akan turun ke desa Biara Barat, pihak Muspika Tanah Jambo Aye sangat berharap kepada masyarakat Biara Barat saat ini untuk bersabar terlebih dahulu, apalagi mengingat jumlah desa di Kabupaten Aceh Utara mencapai 852. Hal ini tentu menjadi sebuah kendala dalam pelaksanaan administrasi.
“Desa di Aceh Utara cukup banyak. Masalah seperti ini, setahu Saya bukan hanya terjadi di Biara Barat saja, banyak juga terjadi di desa-desa lainnya yang anggarannya telah ‘dimatikan’. Jadi, Saya harap bersabar, kadang Inspektorat bisa turun pada bulan 4 atau bulan 5,” papar Camat Tanah Jambo Aye.
Sementara, Kepala Desa (Geuchik gampong) Biara Barat T Edy Saputra berkali kali dihubungi linear.co id sempat terhubung, namun tidak diangkat, pesan whatshap yang dikirimkan untuk konfirmasi juga tidak dibalas hingga berita ini diturunkan.
Terlihat audiensi yang dilakukan di ruang Sekretaris Camat Tanah Jambo Aye berjalan aman dan tertib. Sehingga tokoh masyarakat yang mewakili warga Desa Biara Barat secara bersama-sama membubarkan diri, begitu juga para penggelar aksi langsung meninggalkan lokasi. (**)
Komentar