LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh Barat Daya (Abdya) menemukan kertas suara yang rusak dan cacat, pada hari pertama proses sortir dan pelipatan yang berlangsung di Kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) kabupaten setempat.
“Hasil pantauan kami tadi ada beberapa kertas suara yang rusak dan cacat,” ujar ketua Panwaslih Abdya, Hendra saat sedang melakukan pemantauan, Minggu (07-01-2023).
Hendra menjelaskan, kerusakan kertas suara itu bukan diakibatkan saat proses pelipatan melainkan cacat dan rusak sejak dikirim.
“Bukan rusak saat disortir dan pelipatan, melainkan memang sudah rusak dan cacat begitu dikeluarkan dari dalam kardus,” ujarnya.
Menurut Hendra, pihak terlibat dalam proses pelipatan dan sortir kertas suara itu merupakan orang-orang yang telah diseleksi oleh pihak KIP Abdya.
“Mereka yang melakukan pelipatan kertas suara sebelum masuk sudah diperiksa dulu sesuai SOP mereka bekerja profesional,” tuturnya.
Sementara itu Ketua KIP Abdya, Iswandi, membenarkan adanya kertas surat suara yang ditemukan rusak dan cacat ketika proses sortir dan pelipatan tersebut.
“Hari ini hari pertama pelaksanaan sortir dan pelipatan kertas suara, memang ada kita temukan kertas suara yang rusak,” katanya.
Pada hari pertama proses pelipatan, sebut Iswandi, pihaknya menemukan ada puluhan surat suara dalam keadaan rusak dan cacat.
“Ada yang sudah robek pinggirnya, ada juga berlobang di kertas surat suara, untuk jumlahnya belum jelas berapa, tetapi ada puluhan lembar,” jelasnya.
Iswandi menyebutkan, kertas suara yang rusak setelah disortir itu akan dikumpulkan untuk kemudian dimusnahkan.
“Terkait berapa jumlah yang akan dicetak ulang, maka sesuai jumlah kertas yang rusak,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Iswandi menjelaskan, dirinya tidak bisa memastikan berapa hari proses sortir dan pelipatan suara itu akan berlangsung.
Namun, yang terlibat dalam kegiatan itu sebanyak 75 orang. “Tapi hari pertama yang hadir cuma 71 orang, untuk estimasi berapa hari tidak bisa kita pastikan,” ucapnya.
Pada hari pertama, sebut Iswandi, pelipatan dan sortir kertas suara khusus dilakukan untuk tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK). “Hari ini DPRK dulu, baru kemudian yang lain, intinya kertas suara presiden yang paling terakhir kita lipat dan sortir,”.(*)
Komentar