Abdya

Pangkalan Nakal Diduga Jual Gas Elpiji Kg Keluar Rayon, Emak Emak di Abdya Murka

228
×

Pangkalan Nakal Diduga Jual Gas Elpiji Kg Keluar Rayon, Emak Emak di Abdya Murka

Sebarkan artikel ini

LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Puluhan ibu-ibu Gampong Meunasah, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) geruduk kantor desa setempat, Senin (6/5/2024).

Kehadiran Ibu-ibu ke kantor desa lantaran kesal karena keuchik gampong setempat diduga telah menutup satu-satunya pangkalan gas yang selama ini ada di desa tersebut.

Pantauan Linear.co.id dilokasi, massa yang hadir ke kantor desa Meunasah sambil membawa tabung gas dan juga kertas karton bertuliskan “Pak Keuchik Kami Butuh Gas’.

Salah seorang ibu-ibu dalam massa itu meminta kepada perangkat gampong supaya membuka kembali pangkalan gas yang sudah ditutup. Sebab, kata dia, selama tidak adanya gas mereka terpaksa harus memasak menggunakan kayu.

“Selama ini kami sudah lelah masak dengan kayu, tapi sekarang kami sudah tidak sanggup lagi masak dengan kayu. Jadi kami minta kepada Keuchik supaya membuka kembali pangkalan gas yang sudah ditutup,” ungkapnya saat menyampaikan orasi di depan kantor keuchik gampong Meunasah.

Menurutnya, selama pangkalan gas ditutup masyarakat khususnya kaum ibu-ibu sangat susah mencari gas. Sebab, saat hendak membeli gas di desa lain tidak diberikan lantaran kuota desa lain juga terbatas.

Baca Juga :  Barak Militer Kompi di Setia Terbakar, BPBK Abdya 2 Jam Berjibaku Padamkan Api

“Pak Kecik kami butuh gas, jangan campur aduk kan masalah lain dengan permasalahan gas. Kami masyarakat miskin butuh gas,” kata ibu yang menutupi muka dengan masker.

Masa lain yang hadir juga menyampaikan, mungkin jika orang kaya masih bisa membeli gas non subsidi. Namun, mereka selaku masyarakat miskin belum sanggup untuk membeli gas non subsidi.

“Jadi mohon kepada keuchik untuk mempertimbangkan hati kami selaku ibu-ibu yang membutuhkan gas, maka dari itu, atas aksi ini kami minta kepada keuchik supaya dalam dua hari ini memenuhi kebutuhan gas bagi kami karena kalau masalah ini tidak selesai di kantor kecik, kami akan datang ke kantor camat supaya permasalahan ini segera menemui titik temu,” katanya.

Dihubungi terpisah, Keuchik gampong Meunasah, Amiruddin, Bs menyebutkan, selama ini perangkat gampong menerima keluhan masyarakat bahwa pemilik pangkalan gas tidak memprioritaskan gas kepada masyarakat gampong setempat. Bahkan, saat masyarakat membeli gas pemilik pangkalan gas selalu marah-marah kepada warga.

“Setelah menerima laporan dari warga, kita menyurati pemilik pangkalan dengan tujuan pembinaan, akan tetapi pemilik pangkalan gas tetap seperti biasa marah-marah kepada warga yang membeli gas di pangkalan dia,” jelasnya.

Baca Juga :  Seekor Hiu Paus Terperangkap Jaring Nelayan di Pantai Susoh

Setelah pembinaan yang diberikan oleh perangkat desa kepada pemilik pangkalan gas tidak diindahkan, kemudian desa mengambil tindakan dengan menutup pangkalan tersebut dan desa akan mengurus rekomendasi pangkalan baru kepada PT Surya Meukat Gah.

“Jadi sekarang pengurusan pembukaan pangkalan gas baru masih kita tunggu hasil dari PT Surya Meukat Gah, namun masyarakat tidak sabar sehingga langsung melakukan aksi ke kantor desa,” jelasnya.

Seharusnya, sebut Amiruddin, masyarakat terlebih dulu berkomunikasi dengan perangkat desa tanpa harus melakukan aksi ke kantor desa. Sebab, kata dia, sejauh ini perangkat desa juga sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan gas bagi masyarakat dengan membuka pangkalan baru.

“Sekarang kita dari perangkat desa sedang berusaha semaksimal mungkin supaya pangkalan baru, bahkan surat permohonan pembukaan pangkalan baru sudah kita layangkan ke PT Surya Meukat Gah tanggal 30 April 2024, akan tetapi sampai saat ini kita belum menerima respon dari perusahaan, dan kami meminta kepada masyarakat supaya bersabar dulu terkait persoalan gas,” jelasnya.(*)