LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Terindikasi, kontraktor pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, mengabaikan hak Madin Cs warga setempat, Selasa, (25/06/24).
Pasalnya, PT Tunas Harapan Baru (THB) ini selaku kontraktor PMKS Namo Buaya yang pihak Pertama, memberikan kegiatan Earthwork untuk pembangunan PMKS tersebut, kepada PT Tatabrata Perkasa Nusantara (TPN). Sementara itu, PT TPN memakai jasa Alat Berat milik Madin Cs yakni warga lokal Kota Subulussalam.
Mirisnya, terhitung dari akhir Desember 2023 hingga saat ini akhir Juni 2024, jasa atau upah Alat Berat milik Madin Cs selaku Alat lokal ini, belum juga di bayarkan.
Berujung, Madin Cs menggelar aksi penyetopan kegiatan yang menggunakan Alat Berat di PMKS Namo Buaya itu, yang saat ini Alat Beratnya didatangkan langsung dari Medan Sumatera Utara (Sumut).
Tepatnya hari ini, hari ketujuh pihak Madin Cs melakukan aksi penyetopan kegiatan yang menggunakan Alat Berat di PMKS tersebut. Namun, hak madin Cs belum juga dibayarkan oleh pihak kontraktor.
Sebelum dilakukan aksi penyetopan oleh Madin Cs, baik pihak Humas PMKS Namo Buaya maupun PT THB selaku pihak pertama pekerjaan Pabrik itu, mengetahui adanya utang jasa Alat Berat milik Madin Cs.
Bahkan, beberapa kali dilakukan mediasi, antara Madin Cs dengan PT TPN pihak kedua dan PT THB pihak pertama yang di ketahui langsung oleh Humas PMKS Namo Buaya.
Seperti yang disampaikan Subangun Berutu, salah satu pemilik Alat Berat lokal grup Madin Cs. Beberapa kali dilakukan mediasi hanya membuahkan hasil iming-iming semata.
“Tidak ada hasil yang memuaskan yang kami terima dari beberapa kali mediasi digelar, melainkan hanya memberi iming-iming semata kepada kami,” sampai Subangun Berutu.
Dengan terabaikannya hak Madin Cs tersebut, Subangun Berutu menduga nantinya perusahaan Pabrik Minyak Kelapa Sawit itu akan sarat dengan persoalan. Lantaran hal yang kecil seperti hak Madin Cs seakan pihak kontraktor tidak mampu untuk melakukan pembayaran.
“Hal yang kecil seperti ini, mereka tidak mampu menyelesaikannya. Konon lagi dengan persoalan yang akan muncul dibelakang hari nantinya,” tandas Subangun.
Terpantau, pihak Madin Cs masih standby di perkarangan PMKS Namo Buaya untuk memonitor langsung kegiatan yang menggunakan Alat Berat disana, yang sebelumnya di berhentikan oleh Madin Cs. (*)