LINEAR.CO.ID | MEDAN– PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) bersama Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menggelar kegiatan Edukasi dan Media Gathering bertema “Peran Jurnalis dalam Mendukung Industri Hulu Migas di Era Digital” pada 30–31 Oktober 2025 di Medan.
Kegiatan yang diikuti oleh para jurnalis dari Aceh Timur ini bertujuan memperkuat komunikasi, kolaborasi, serta pemahaman bersama antara industri hulu migas dan insan media, khususnya di wilayah operasi Blok A, dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.
Acara tahunan tersebut dibuka oleh Deputi Dukungan Bisnis BPMA, Edy Kurniawan, serta menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Kepala Divisi Perawatan Fasilitas dan Pengendalian BPMA Helmi, dan Jurnalis Senior sekaligus Akademisi Dr. Makroen Sanjaya, M.Sos. Kegiatan ini juga dihadiri oleh jajaran BPMA serta Tim Field Relations Medco E&P Malaka.
Dalam sambutannya, Edy Kurniawan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Medco E&P Malaka yang secara konsisten membangun komunikasi terbuka dengan insan media.
“Media memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang tentang industri migas. Sinergi antara industri dan jurnalis sangat penting untuk memperkuat pemahaman publik terhadap kontribusi sektor hulu migas. Terima kasih atas dukungan rekan-rekan media,” ujar Edy.
Sementara itu, Senior Manager Communication Medco E&P, Leony Lervyn, juga memberikan apresiasi kepada para jurnalis Aceh Timur yang selama ini aktif mendukung penyebaran informasi positif mengenai kegiatan operasi Blok A.
“Media berperan penting dalam membangun persepsi publik terhadap kontribusi industri hulu migas bagi ketahanan energi nasional. Melalui karya jurnalistik yang informatif, berimbang, dan inspiratif, jurnalis menjadi mitra penting bagi Medco E&P dalam menyampaikan informasi akurat tentang operasi, capaian, dan komitmen keberlanjutan perusahaan,” kata Leony.
Dalam sesi edukasi, Dr. Makroen Sanjaya menekankan pentingnya profesionalisme dan etika jurnalistik dalam peliputan isu-isu strategis, termasuk sektor migas.
“Profesionalisme dan etika adalah fondasi utama bagi wartawan dalam meliput isu hulu migas. Dengan memahami konteks teknis dan sosialnya, jurnalis dapat menghasilkan berita yang akurat, berimbang, serta membangun kepercayaan publik terhadap kontribusi industri migas, terutama di era digital yang rawan hoaks,” tutur Makroen yang juga Penguji Uji Kompetensi Wartawan di Lembaga UKW FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Melalui kegiatan ini, Medco E&P Malaka dan BPMA berharap sinergi antara industri hulu migas dan insan media di Aceh Timur semakin kuat. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh informasi yang objektif, edukatif, dan membangun mengenai peran strategis sektor hulu migas dalam mendukung ketahanan energi nasional.
