LINEAR.CO.ID | BANDA ACEH – Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) Aceh, mendesak gubernur Aceh untuk memperioritaskan penyelesaian kemiskinan dan bobroknya pendidikan di Aceh.
Ketua EW LMND Aceh Iswandi, mengatakan kepada linear.co.id pada, Selasa, (06/12/2022). Ada dua poin yang paling urgend di Aceh saat ini yaitu, kemiskinan dan pendidikan.
“Pemerintah Aceh harus memprioritaskan penyelesaian kemiskinan di Aceh jangan kemudian berbelit-belit dalam kontek penyelesaiannya. Badan pusat statistik (BPS) Aceh, pada bulan Maret yang lalu mencatat jumlah penduduk miskin aceh mencapai 806,82 ribu orang. Nah, dalam hal ini kita tidak melihat upaya pemerintah untuk menuntaskan kemiskinan secara serius,” ujar Iswandi.
Baca Juga: Iswandi Terpilih Sebagai Ketua LMND Aceh Periode 2022-2024
Iswandi melanjutkan begitu juga dengan pendidikan di Aceh, begitu banyak masalahnya misalkan dengan Angaran 2,7 triliunan belum mampu mewujutkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dan ungul.
Kualitas pendidikan di Aceh harus ada peningkatan, mulai dari fasilitas sekolah, laboratorium, skill teaga pengajar, serta akses kemudahan belajar secara merata di seluruh Kabupaten Kota yang harus menjadi prioritas.
“Pemerintah Aceh belum mempunyai program-program baru dalam berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh yang lebih baik, kita lihat hasil peringkat sekolah yang diumumkan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pada Tahun 2022 bedasarkan Nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Posisi sekolah di Aceh tidak termasuk dalam 100 sekolah terbaik di indonesia tahun 2022,” jelasnya.
Baca Juga: LMND Aceh Minta Polisi Bebaskan Mahasiswa Ditangkap di Aceh Barat
Iswandi menambahkan, saat ini hanya ada 4 sekolah SMA/MA di Aceh yang hanya masuk dalam Top 1000 terbaik, keempat sekolah tersebut yaitu SMA Negeri Modal Bangsa Banda Aceh, MAN Insan Cendikia Aceh Timur, SMA Negeri 10 Harapan Banda Aceh, serta SMA Swata Lab School yang berada di bawah pengawasan Universitas Syiah Kuala (USK).
“Hanya ada 4 sekolah di Aceh yang masuk top 1000 terbaik, itupun keempat-empatnya berada pada urutan terbawah,” imbuhnya.
