LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Miris, Harun dan istri serta anaknya warga Desa Lhok Gayo Kecamatan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tinggal gubuk reot, beralaskan tanah dan berdindingkan papan bekas pemberian orang lain. Kamis (6/10)
Kehidupan keluarga Harun di Abdya memang sangat memprihatinkan sehingga perlu mendapat perhatian dan tempat tinggal yang layak.
Gubuk yang hanya berukuran 3×5 meter itu beralaskan tanah dan bahkan lebih mirip ‘kandang ternak’ dibandingkan tempat tinggal.
Udara dingin dirasakan hampir setiap malam, terlebih setelah hujan. Bagaimana tidak, gubuk tersebut hanya terbuat dari papan kayu bekas sebagai dindingnya.
Atapnya pun hanya menggunakan pelepah daun rumbia. Tanah pun menjadi lantainya. Sedangkan untuk tidur hanya beralaskan papan yang disusun menyerupai kasur.
Namun kondisi ekonomi yang pas pasan hanya sebagai buruh, membuat Harun dan istri serta ke tiga anaknya harus rela hidup digaris kemiskinan.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya, Harun sehari-hari bekerja sebagai buruh lepas alias semberahutan, kadang-kadang ia ke gunung dan juga sering ke rawa untuk menangkap ikan.
“Kerja saya sehari-hari sebagai buruh lepas, kadang membersihkan kebun orang,” kata Harun.
Namun, tak hanya Harun, istrinya Yulia Hanifah juga harus bekerja banting tulang membantu suaminya memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga dan biaya pendidikan anak-anaknya yang sedang menempuh pendidikan sekolah.
“Beginilah kehidupan kami sehari-hari, bekerja apa yang bisa dan diminta bantu oleh warga sekitar, dapat sedikit uang untuk makan dan biaya sekolah anak-anak,”. Katanya
Diketahui, anaknya yang bernama Rita saat ini sedang Sekolah Dasar (SD) di kelas V, Rangga Saputra di bangku SMA kelas III dan Rifa Khaidir, anak bungsunya belum sekolah masih belita. (*)