LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Para petani di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengeluhkan jumlah hasil panen menurun. Herman salah satu petani di kecamatan Kuala Batee mengaku penurunan panen gabah sekitar 25%. Sabtu (03-08-2024)
Saat musim hujan biasanya 1 Ha lahan menghasil 5-6 ton, sekarang hasil panen saat musim kemarau hanya menghasilkan 4 ton gabah kering. Penurunan ini dipicu datangnya kemarau yang lebih awal dan berkepanjangan.
“Sulitnya mendapatkan sumber air,petani hanya mengandalkan air hujan”. Katanya
Herman menambahkan saat musim kemarau, usia padi jadi lebih pendek karena kekurangan air. Selain itu juga pertumbuhan padi kurang berisi.
“Hasilnya banyak padi yang dipanen lebih awal membuat hasil panen tidak maksimal,” terang dia.
Sementara petani lainnya Samsul mengeluhkan hal serupa. Faktor musim kemarau yang datang sejak awal Juni lalu membuatnya harus rajin mengairi sawah menggunakan diesel.
“Apalagi mengairi pakai diesel itu tidak murah, kalau lahan 1 Ha butuh pengairan selama 2 hari 2 malam pakai diesel, itu bahan bakar menghabiskan Rp 100 ribu,” imbuh dia.
Padahal, lanjut dia, lahan padi tidak boleh mengalami kekeringan. Paling tidak, setiap 3 hari sekali harus diairi sampai musim panen.
Dia pun berharap musim kemarau segera berakhir agar para petani tidak mengeluhkan masalah air. “Kalau musim hujan kan lebih mudah masalah airnya, kalau seperti sekarang air itu jadi barang mahal buat petani seperti kami,”.(*)