LINEAR.CO.ID | ACEH TIMUR – Pemuda Nurussalam menilai pemangku kepentingan kecamatan di Nurussalam tidak membutuhkan toleransi pemuda.
Hal tersebut di sampaikan Far Tueng Bila selaku pemuda kecamatan Nurussalam.
“Sungguh di sayangkan hari ini, 2 organisasi pemuda di kecamatan ini yaitu Ikatan Pemuda Nurussalam (IPN) yang berdiri pada tahun 2017 dan Karang Taruna yang berdiri pada 2022 tidak di hargai oleh petinggi-petinggi di kecamatan, dalam hal ini terlihat kegiatan 17 agustus 2 organisasi pemuda tidak dilibatkan dalam hal apapun,” Ujar Far Tueng Bila
Menurutnya, peran pemuda dalam memeriahkan hari kemerdekaan HUT RI di kecamatan tersebut sangat penting untuk menciptakan ide-ide dan kreatifitas.
“Dalam pelaksanaan HUT RI di kecamatan Nurussalam itu melibatkan, Ketua Panitia Mukim, Sekretaris dari Kantor Camat dan Bendahara dari Keuchik, untuk anggaran dari desa sebesar 1.500.000 / desa,” Ungkap Far Tueng Bila
Selain itu, Munir, yang juga merupakan pemuda Kecamatan Nurussalam merasa kecewa dengan petinggi kecamatan tersebut
“Kami pemuda kecewa dengan petinggi kecamatan tersebut, kami hanya di ajak ketika “bagi-bagi bu Moled Sagai”, dalam perayaan HUT RI tidak ada di laksanakan event-event tertentu untuk kami pemuda, yang ada hanya untuk perangkat dan para keuchik,” Kata Munir
“Yang Jak bimtek pih perangkat, yang jak u bandung pak geuchik, troeh bak event hut RI geuchik ngoen perangkat, jadi kamoe pemuda pu ta na merasakan anggaran desa?, camat Nurussalam harus mampu memberikan inovasi-inovasi kepada pemuda, jangan hanya mampu menciptakan program-program yang menguras anggaran desa, jangankan di adakan event untuk pemuda, undangan rapat pembentukan panitia HUT RI saja tidak di undang,” Tambah Munir