LINEAR.CO.ID | SUBULUSSALAM – Dalam rangka mengenang hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, Kampong Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam gelar Maulid Nabi Muhammad SAW selama dua hari, sejak 12-13 Oktober 2025, 20 Rabiul Akhir 1447 Hijriah.
Maulid Nabi di Kampong Pegayo, kali ini bertemakan, “Mari Kita Rayakan Kelahiran Sang Pembawa Cahaya, Nabi Muhammad, Dengan Memperbanyak Shalawat dan Meneladani Sunnah Beliau, Dengan Cinta, Mari Kita Jaga Iman”.
Tak luput, Panitia Maulid Nabi SAW Kampong Pegayo, turut mengundang ulama kharismatik pimpinan pondok pesantren Hidayatullah, Abu H Qaharuddin Kombih S.Ag, Imum Mukim Kombih H Anwar Dedeh Bancin, Kadis PMK Hamdansyah SE MM, Kapolsek Simpang Kiri AKP Evizarrianto serta tamu undangan para Kepala Kampong.
Dalam momentum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Kepala Kampong Pegayo, Ansyahrial menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada seluruh panitia dan warga yang telah turut menyukseskan acara Maulid Nabi di Kampong yang di jabatnya itu.
“Alhamdulillah, acara memperingati Hari lahir Nabi Muhammad SAW telah sukses kita laksanakan, In Sha Allah kita mendapat ridho dan manfaatnya,” ujar Ansyahrial, Senin, (13/10/25).
Dalam kesempatan itu, Ansyahrial juga menyampaikan terimakasih kepada para pembaca sholawat yang di undang dari luar Kampong Pegayo dan kehadiran seluruh tamu undangan yang telah berhadir.
“Ribuan terimakasih kami ucapkan kepada seluruh tamu undangan atas kehadirannya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampong Pegayo,” ucap Ansyahrial.
Disamping itu, Abu H Qaharuddin mewakili tamu undangan juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh warga Kampobg Pegayo.
Disana, Abu Qaharuddin menegaskan, jika ada yang mengatakan acara memperingati Maulid Nabi Muhammad itu Bid’ah, abaikan saja.
“Jika ada orang lain mengatakan Maulid Nabi Bid’ah, abaikan saja. Yang penting kita percaya kepada baginda Muhammad SAW,” tegas Abu Qaharuddin.
Abu Qaharuddin juga mengapresiasi warga Kampong Pegayo. Lantaran, setiap tahunnya terus menggelar acara Maulid Nabi dengan semeriah mungkin.
“Kampong Pegayo ini kuat biasa, menggelar acara Maulid Nabi sampai dua hari, hari pertama Tausyiah, dan hari berikutnya pembacaan sholat serta kenduri. Luar biasa Kampong Pegayo ini, saya berharap kegiatan seperti ini terus ditingkatkan,” tandas Abu Qaharuddin.
Acara Maulid Nabi di Kampong Pegayo itu pun berakhir setelah memaksakan Kenduri makan bersama. (*)
