Abdya

Jalan di Gampong Diren Jaloe Luput Dari Perhatian Pemerintah

412
×

Jalan di Gampong Diren Jaloe Luput Dari Perhatian Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Foto : Jalan di Gampong Drien Jaloe butuh perhatian pemerintah.

LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Kondisi jalan di Desa Drien Jaloe Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) memprihatinkan. Hingga saat ini jalan yang saban hari dilintasi warga itu tak tersentuh pembangunan berupa pengaspalan maupun rabat beton. Sehingga, jalan dengan panjang ratusan meter itu, hanya dipenuhi bebatuan.

Keuchik Drien Jaloe, Pardianto, Rabu (30/4/2025) mengatakan, rusaknya jalan itu akibat terus menerus digerus banjir luapan dari sungai Krueng Tangan-Tangan di setiap musim penghujan.  Bertahun-tahun, memang belum pernah tersentuh aspal maupun rabat beton. Rendaman air, menciptakan lubang-lubang besar serta penuh bebatuan.

Baca Juga :  Seekor Hiu Paus Terperangkap Jaring Nelayan di Pantai Susoh

Kondisi jalan tersebut membuat pengendara harus ekstra hati-hati saat melintasi jalan penghubung dimaksud. Apalagi, jalan itu merupakan akses bagi warga lainnya dari desa tetangga seperti Desa Mesjid, Padang Kawa, Blang Padang dan Pante Geulumpang.

“Jarak tempuhnya lebih dekat, makanya banyak warga memilih jalur itu. Sayangnya, saat ini dalam kondisi rusak parah,” katanya

Sempat terbesit dalam benak Keuchik Pardianto untuk melakukan perbaikan menggunakan dana desa. Ironisnya, dana desa itu justru tak mampu mengakomidir perbaikan jalan yang menelan dana diprediksi mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah itu.

“Tahun ini kami coba membuat usulan kepada pimpinan di kabupaten bahkan ke provinsi. Barangkali ada hasilnya,” tuturnya.

Baca Juga :  Barak Militer Kompi di Setia Terbakar, BPBK Abdya 2 Jam Berjibaku Padamkan Api

Pihaknya akan berusaha keras memperjuangkan jalan yang menjadi sarana vital warga itu bisa mulus kedepannya, baik di aspal maupun dibangun rabat beton.

Dia juga berharap dukungan dari pemerintah melalui instansi terkait untuk membantu proses kelancaran permohonan pengusulan pembangunan sarana akses warga itu.

Apalagi, pihaknya bersama sejumlah tokoh masyarakat setempat telah berkali-kali dalam setiap tahunnya mengusulkan perbaikan jalan tersebut. Dalam musyawarah desa, kecamatan bahkan kabupaten (Musrenbang) sudah tak terhitung lagi jumlah usulan jalan itu. (*)