Abdya

Hujan Lebat, Sejumlah Desa di Abdya Terendam Banjir Saat Lebaran

236
×

Hujan Lebat, Sejumlah Desa di Abdya Terendam Banjir Saat Lebaran

Sebarkan artikel ini
Foto : Kabupaten Aceh Barat Daya dilanda hujan deras hingga menyebabkan banjir.

LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membuat sejumlah desa di daerah setempat dilanda banjir luapan, Senin (31/3/2025).

Musibah ini bertepatan dengan Hari Raya pertama Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijiriah.

Menurut data yang dihimpun dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten atau BPBK Abdya, banjir melanda delapan desa, yaitu Desa Alue Manggota, Kecamatan Blangpidie, Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh.

Kemudian Desa Alue Rambot, Kecamatan Lembah Sabil, dan Desa Drien Jalo, Padang Kawa, Suak Nibong, Bineh Krueng, dan Desa Masjid, Kecamatan Tangan-Tangan.

Kalak BPBK Abdya, Armayadi, menyebutkan  dampak dari banjir tersebut menyebabkan sejumlah rumah penduduk tergenang air.

Baca Juga :  BREAKING NEWS - Kantor Dinas Perhubungan Abdya Terbakar

Tersumbatnya aliran air sungai tergenang area jalan nasional di Desa Alue Manggota, Kecamatan Blangpidie, dan tergenangnya area persawahan.

“Kita telah mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC), melakukan pemantauan dan kaji cepat di titik lokasi yang terdampak. Alhamdulillah, kini air sudah mulai surut,” kata Armayadi.

Sementara itu, Keuchik Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan, Kasman, mengatakan banjir yang melanda desanya disebabkan luapan air sungai. Ketinggian air mencapai selutut orang dewasa.

Selain permukiman warga, banjir luapan dari sungai Tangan-Tangan itu, juga menggenangi badan jalan wilayah setempat, sehingga sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.

Baca Juga :  Barak Militer Kompi di Setia Terbakar, BPBK Abdya 2 Jam Berjibaku Padamkan Api

“Meski dalam situasi banjir, warga tetap merayakan lebaran dengan bersilaturahmi ke rumah-rumah sanak familinya di Desa Mesjid,” kata Kasman didampingi Alqadri selaku tokoh masyarakat setempat.

Kasman mengaku sudah melaporkan bencana alam itu ke pihak kecamatan. Di mana, ada sebagian tanggul pengaman banjir telah patah akibat diterjang air.

“Robohnya sebagian tanggul pengaman itu, membuat luapan arus air semakin deras dengan menyeret sejumlah material dari dalam sungai hingga berserakan di dalam sawah petani,” ujarnya. (*)