LINEAR.CO.ID | ACEH BARAT DAYA – Pedagang bahan bakar minyak (BBM) eceran di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) diminta bisa sedikit menunjukkan empati di tengah situasi bencana.
Pasalnya, sejak bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah kabupaten/kota di Aceh, harga BBM, khususnya jenis Pertalite dijual dengan harga tinggi di tingkat pedagang eceran.
“Ini aneh, pedagang BBM eceran tidak menunjukkan empati sedikit pun di tengah situasi bencana ini. Masak harga BBM jenis Pertalite mencapai Rp 25 ribu per liter,” kata salah seorang warga Abdya, Saiful Bahri, Selasa (02-12-2025).
Padahal, terang Saiful, stok BBM di Abdya mencukupi, dan harga yang dibeli pedang eceran di SPBU juga normal seperti biasanya.
“Di tengah kondisi saat ini, seharusnya mereka tidak mencari keuntungan di atas penderitaan,” urai dia.
“Selain listrik padam, jaringan telekomunikasi lumpuh, jangan lah pedagang BBM eceran ikut mempersulit masyarakat,” ujarnya.
Saiful mengajak, pedagang BBM eceran untuk tunjukkan solidaritas, jangan malah memperumit masalah.
Tidak seperti kondisi yang dialami oleh warga terkena banjir dan tanah longsor di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
“Seharusnya kita bersyukur, karena masih dijauhkan Allah dari bencana,” tutur Saiful.
“Coba bayangkan saudara-saudara kita yang sampai saat ini sedang berjuang, ada yang kehilangan keluarga, nyawa, harta benda, dan ada juga yang sampai saat ini putus kontak dengan keluarga mereka,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Saiful meminta, pedagang BBM eceran untuk tunjukkan empati.
Sebab, warga Abdya hari ini ada juga yang sedang melakukan aksi sosial dan kemanusiaan untuk membantu korban bencana banjir dan tanah longsor.
“Mayoritas masyarakat Abdya sedang melakukan penggalangan dana, pembukaan posko, dan aksi kemanusiaan lainnya untuk membantu para korban,” ungkapnya.
“Maka, sudah seharusnya pedagang BBM eceran ikut andil dengan tidak menjual BBM dengan harga tinggi, sehingga aksi-aksi kemanusiaan untuk korban bencana bisa berjalan lancar,” pungkas Saiful.(*)


